Khutbah Jumat PDF Terbaru dan Penuh Makna. Raih Kebahagiaan yang Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar

- 28 Desember 2022, 11:55 WIB
Khutbah Jumat PDF Terbaru dan Penuh Makna. Raih Kebahagiaan yang Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar
Khutbah Jumat PDF Terbaru dan Penuh Makna. Raih Kebahagiaan yang Hakiki dengan Syukur, Sabar, dan Istighfar /Pixabay

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7)

Syukur itu bukan hanya di lisan saja. Akan tetapi syukur itu hadir di lisan dengan ucapan, di hati dengan pengakuan, dan pada anggota badan dengan amalan ketaatan. Allah Ta’ala berfirman,

اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْراً وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِي الشَّكُورُ
“Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.” (QS. Saba’: 13).

Kedua, apabila diuji, bersabar.

Allah Jalla wa ‘Ala berifirman,
وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35).

Fitnah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah ujian. Allah uji manusia dengan kebaikan dan keburukan. Orang yang diuji dengan kejelekan ia bersabar dan ketika diuji dengan kenikmatan ia bersyukur, inilah orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan.

Adapun orang-orang yang jika diberi nikmat dia kufur. Jika ditimpa musibah, dia murka kepada takdir Allah. Inilah orang-orang yang celaka dan binasa. Orang yang demikian tidak akan mencapai derajat yang utama dan tidak pula apa yang mereka dapatkan bermanfaat dari apa yang mereka lakukan. Apa yang mereka lakukan hanya akan mengantarkan kepada kehancuran.

Jika Allah memberikan nikmat kepada kita, maka bersyukurlah, janganlah menjadi orang yang sombong karenanya. Jangan menggunakan kenikmatan yang Dia berikan untuk bermaksiat kepada-Nya. Jangan gunakan untuk memenuhi syahwat. Jangan menggunakannya untuk jalan-jalan berwisata di negeri kafir, melihat apa yang mereka lakukan. Bisa jadi kita menjadi seperti mereka atau bahkan lebih jelek dari mereka.

Orang-orang kafir mengejek sebagian umat Islam yang datang ke negeri mereka. Lalu sebagian orang muslim tadi pun melakukan kekufuran, fajir, dan kefasikan agar diterima di kalangan orang-orang kafir, wal ‘iyadzubillah.

Tabiat yang kedua ini, apabila diuji bersabar, Allah tetapkan agar semakin tampaklah mana orang-orang yang bersabar dan mana orang-orang yang tidak sabar. Allah Ta’ala berfirman,

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah