Teks Khutbah Jumat PDF Singkat Terbaru 6 Januari 2023. Jauhnya Perbandingan Nikmat Surga dengan Nikmat Dunia

- 3 Januari 2023, 11:47 WIB
Teks Khutbah Jumat PDF Singkat Terbaru 6 Januari 2023. Jauhnya Perbandingan Nikmat Surga dengan Nikmat Dunia
Teks Khutbah Jumat PDF Singkat Terbaru 6 Januari 2023. Jauhnya Perbandingan Nikmat Surga dengan Nikmat Dunia /Pixabay

قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ
“buah-buahannya dekat.” [Quran Al-Haqqah: 23].

Di dunia, apabila seseorang hendak minum, ia perlu berusaha terlebih dahulu. Memasak air atau membelinya. Beranjak dari tempatnya untuk menuju tempat minum. Kemudian mengambil gelas dan menuangkan air ke gelas tersebut. Di akhirat, tidak demikian. Allah Ta’ala berfirman,

يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُونَ (17) بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ (18)
“Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir.” [Quran Al-Waqi’ah: 17-18].

Di akhirat, tidak perlu bersusah payah. Ada pemuda-pemuda yang menghidangkan dan mengambilkan minuman.

Kelima: Kenikmatan dunia memiliki efek samping. Sedangkan kenikmatan akhirat tidak.

Seseorang makan atau minum di dunia, nanti ia akan mengeluarkan kotoran. Seorang menikmati makanan di dunia, akan menimbulkan penyakit darah tinggi, kolesterol, jantung, dll. Sedangkan di akhirat, penduduk surga makan dan minum bukan karena lapar dan haus. Mereka makan dan minum karena berlezat-lezatan saja. Tidak mengeluarkan kotoran dan menimbulkan penyakit. Yang ada hanyalah sendawa. Itu pun mengeluarkan bau yang wangi.

Keenam: Kenikmatan dunia mendatangkan kebosanan. Sedangkan kenikmatan akhirat tidak.

Bagaimanapun seseorang menikmati kenikmatan dunia ini, dia pasti mengalami bosan. Terlebih kalau dia menikmati kenikmatan yang itu-itu saja. Sedangkan kenikmatan akhirat, apapun bentuknya, tak pernah menghadirkan perasaan bosan. Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata:

إِنَّ الرَّجُلَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ لَيُعَانِقُ الْحَوْرَاءَ سَبْعِيْنَ سَنَةً ، لاَ يَمَلُّهَا وَلاَ تَمَلُّهُ ، كُلَّمَا أَتَاهَا وَجَدَهَا بِكْرًا ، وَكُلَّمَا رَجَعَ إِلَيْهَا عَادَتْ إِلَيْهِ شَهْوَتُهُ ؛ فَيُجَامِعُهَا بِقُوَّةِ سَبْعِيْنَ رَجُلاَ ، لاَ يَكُوْنُ بَيْنَهُمَا مَنِيٌّ ؛ يَأْتِي مِنْ غَيِرْ مَنِيٍّ مِنْهُ وَلاَ مِنْهَا
“Sesungguhnya seorang penghuni surga sungguh akan memeluk bidadari selama 70 tahun. Ia tidak bosan dengan bidadari tersebut dan sang bidadari juga tidak bosan dengannya. Setiap kali ia menjimaknya ia mendapati sang bidadari kembai perawan. Dan setiap kali ia kembali kepada sang bidadari, maka syahwatnya akan kembali. Maka iapun menjimak bidadari tersebut dengan kekuatan 70 lelaki, tidak ada mani yang keluar dari keduanya, ia menjimak bidadari tanpa keluar mani, dan sang bidadari juga tidak keluar mani” (Tafsir Al-Qurthubi 15/45).

Ibadallah, Apa yang khotib sebutkan di atas adalah motivasi untuk kita semua. Apa yang kita amalkan di dunia ini tidak akan sia-sia. Perjuangan seseorang mempelajari agama, mengamlkannya, dan mendakwahkannya semuanya akan mendapat ganjaran di sisi Allah. Dengan mengetahui keadaan di surga ini, kita akan semangat untuk berkorban dalam kebaikan yang Allah Ta’ala perintahkan.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah