Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.[Maryam/19:39].
Ketujuh: Menjauhi teman-teman yang buruk
Menjauhi teman-teman yang buruk dan memilih teman shalih yang akan mengingatkannya kepada Allȃh serta menuntunnya kepada jalan Rabb yang telah menciptakannya.
Ketahuilah! Para Ulama merupakan pelita di tengah kegelapan di setiap zaman. Maka hendaknya, kita sering duduk bersama mereka, mengambil bekal dari ilmu dan nasehat mereka, yang mana dengan ini semua dia akan mendapatkan keuntungan dan kebaikan yang sangat banyak insyȃ Allah. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَ الْجَلِيسِ السَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً
Sesungguhnya permisalan teman yang shalih dan teman yang buruk, seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi, terkadang dia memberimu minyak wangi secara gratis, atau kamu bisa membeli darinya dan paling tidak kamu akan mendapatkan aroma wangi darinya. Adapun pandai besi, bisa jadi dia akan membakar bajumu, atau kamu akan mandapatkan bau hangus yang tak sedap darinya”[HR. Al-Bukhari].
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ
Agama seseorang itu tergantung agama temannya, maka hendaklah salah seorang diantara kalian melihat orang yang akan dijadikan teman bergaulnya
Kedelapan: Berlindung kepada Allȃh dari godaan syaitan yang terlaknat
Ini juga termasuk kiat, yaitu berlindung kepada Allȃh Azza wa Jalla dari godaan syaitan yang terlaknat. Allȃh Azza wa Jalla berfirman: