Teks Khutbah Jumat tema Bulan Syaban Edisi 24 Februari 2023. Memperbaiki Hati dari Segala Keburukan

- 22 Februari 2023, 12:19 WIB
Teks Khutbah Jumat tema Bulan Syaban Edisi 24 Februari 2023. Memperbaiki Hati dari Segala Keburukan
Teks Khutbah Jumat tema Bulan Syaban Edisi 24 Februari 2023. Memperbaiki Hati dari Segala Keburukan /

وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ فِي صَحِيْحَيْهِمَا بِهَذِهِ الحُرُوْفِ.
“Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak. Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan.” [HR. Bukhari, no. 6491 dan Muslim, no. 131 di kitab sahih keduanya dengan lafaz ini].

Niat adalah syarat diterimanya amal. Demikian juga menjadi syarat dihukum atau tidaknya seseorang. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَآ أَخْطَأْتُم بِهِۦ وَلَٰكِن مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

“Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Quran Al-Ahzab: 5].

Ayyuhannas, Hati itu cepat sekali berubah dan berganti keadaannya. Dan dia banyak sekali berubahnya. Al-Miqdad bin al-Aswad radhiallahu ‘anhu mengatakan,

لَا أَقُولُ فِي رَجُلٍ خَيْرًا وَلَا شَرًّا حَتَّى أَنْظُرَ مَا يُخْتَمُ لَهُ ، يَعْنِي بَعَدَ شَيْءٍ سَمِعْتُهُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قِيلَ : وَمَا سَمِعْتَ ؟ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلَابًا مِنَ الْقِدْرِ إِذَا اجْتَمَعَتْ غَلْيًا

“Aku tidak akan berkomentar tentang seseorang apakah dia orang yang baik atau orang yang buruk hingga aku melihat bagaimana akhir hayatnya. Hal itu setelah aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.” Seseorang bertanya, “Apa yang Anda dengar dari beliau”?

Al-Miqdad berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sungguh hati anak Adam itu sangat cepat bergonta-ganti kondisi. Lebih cepat dari pada getaran tutup panic ketika airnya mendidih.” [HR. Ahmad 23279].

Dan dalam bahasa Arab manusia disebut insan karena memiliki sifat nisyan. Yaitu lupa. Sementara hati disebut qalbu karena mudah yataqallabu, yaitu berbolak-balik.

Ibadallah, Allah menguji hati seseorang saat berada dalam kondisi sedang diuji dan mengalami musibah. Siapa yang di dalam hatinya terdapat ketulusan kepada Allah dan kejujurannya dalam bergantung kepada Allah, maka Allah akan membuatnya bahagia di dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman,

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah