Khutbah Jumat Ringkas Terbaru 3 Maret 2023. Besarnya Keutamaan Saat Hati Bersih dan Lapang Dada

- 2 Maret 2023, 19:41 WIB
Khutbah Jumat Ringkas Terbaru 3 Maret 2023. Besarnya Keutamaan Saat Hati Bersih dan Lapang Dada
Khutbah Jumat Ringkas Terbaru 3 Maret 2023. Besarnya Keutamaan Saat Hati Bersih dan Lapang Dada /Pixabay

Kaum muslimin,

Bulan Sya’ban telah memasuki pertengahan. Hari-harinya sebagian telah berlalu. Tidak tersisa kecuali hanya beberapa hari saja. Tapi sayang, sebagian orang tetap saja dengan kebiasaan buruknya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِى لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
“Sesungguhnya Allah akan menampakkan (turun) di malam Nishfu Sya’ban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan dengan saudaranya.” (HR. Ibnu Majah).

Dalam hadits ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyebutkan adanya anjuran puasa atau shalat di malam harinya. Hanya saja beliau menyebutkan untuk umatnya tentang sesuatu hal agar mereka bersiap menyambut bulan mulia ini. Yaitu: hati yang bersih dan mentauhidkan Allah. Jika berlalu separuh bulan Sya’ban, tapi masih ada padanya keburukan, dikhawatirkan hal itu akan tetap ada hingga datang bulan berikutnya yaitu Ramadhan.

Siapa yang di dalam hatinya tergabung tauhid dan bersihnya hati, maka dia berhak mendapat rahmat dan ampunan. Hati seorang muslim adalah hati yang selamat dari syubhat (kerancuan) yang membuatnya menentang berita dari Allah. Dan dari syahwat yang membuatnya jauh dari Allah.

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Tidak sempurna kebersihan hati sampai bersihnya seseorang dari lima hal: (1) Bersih dari kesyirikan, (2) bersih dari bid’ah yang menyelisihi sunnah, (3) bersih dari syahwat yang membuatnya menyelisihi perintah, (4) bersih dari kelalaian yang membuatnya kurang berdzikir, dan (5) bersih dari hawa nafsu yang mengurangi keikhlasannya.”

Hati yang bersih atau hati yang selamat adalah hati yang penuh dengan takwa dan iman. Penuh dengan kebaikan. Orangnya berhias dengan akhlak yang indah. Kebahagiaannya adalah melihat orang lain mendapat kebaikan. Karena inilah hati seseorang menjadi bersih dan selamat. Suci hatinya. Inilah hatinya para nabi dan rasul. Mereka cinta kalau kaum mereka mendapat kebaikan. Mereka berusaha sekuat tenaga menasihati dan membimbing kaumnya. Mengajari dan menunjuki mereka jalan kebenaran. Lihatlah Nabi Yusuf ‘alaihissalam setelah saudara-saudaranya membuat beliau merasakan rentetan penderitaan yang panjang. Beliau berkata,

﴿قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ﴾

Dia (Yusuf) berkata: “Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang”. [Quran Yusuf: 92].

Adapun nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah telah anugerahkan kepada beliau kelapangan dada, hati yang bersih, dan jiwa yang suci. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam disakiti dengan begitu parah saat berdakwah di jalan Allah, namun beliau tetap menjadi seorang yang tabah dan berlapang dada. Beliau memaafkan banyak orang yang menyakitinya. Dalam Shahihain terdapat sebuah riwayat dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah