Ia adalah bos preman yang konon kebal dan menguasai ilmu-ilmu kejahatan.
Suatu ketika ada pemuda sekitar wilayah tersebut ingin mengadakan majelis, namun takut pada preman kejam itu.
Pemuda itu lantas ia mengadu kepada Habib Munzir.
Singkat cerita, Habib Munzir mendatangi rumah bos preman tersebut lalu mengucapkan salam, tapi ia tidak menjawab.
Ia hanya mendelik dengan bengis sambil melihat Habib Munzir dari atas ke bawah, seraya berkata:
“Mau apa kamu," jawab bos preman.
Lalu Habib Mundzir mengulurkan tangan kemudian Habib Munzir mencium tangan Si Preman.
Habib sambil memandang wajah preman tersebut dengan lembut dan penuh keramahan.
Habib kemudian memulai pembicaraan dengan suara rendah dan lembut.