JURNAL MEDAN- Guru Besar Fisip Unair, Henry Subiakto menyampaikan permohonan maaf kepada Susi Pudjiastuti atas sindiran yang disampaikkannya terkait tokoh yang tidak tamat sekolah.
Permohonan maaf ini disampaikan usai mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) era pemerintahan Jokowi-JK, Susi Pudjiastuti merespon cuitannya Henry Subiakto.
Henry melalui akun Twitter @henrysubiakto mengatakan dirinya sudah kenal lama dengan Susi Pudjiastuti.
Dalam cuitan balasan respon Susi itu, Henry mengakui dirinya memang kalah tenar dari Susi di waktu zaman SMA silam.
Tidak lupa, Henry juga menyampaikan permohonan maaf kepada Susi jika cuitannya telah menyinggung.
"Wah makasih bu sudah muncul ???? kita seangkatan saat SMA di Jogja. Anda di SMA Teladan, saya di SMA Muhi. Anda dari Penanjung Pangandaran, saya tdk tll terkenal. Tp saya tentu kenal siapa bu Susi, Fuad, Taufik, dan almarhum Oji. Maaf kalau tersinggung," kata Henry seperti dikutip jurnalmedan.com dari akun Twitter @henrysubiakto, Jumat 5 Februari 2021.
Baca Juga: Milad HMI 74, Begini Lirik Hymne HMI yang Diciptakan Kader Asal Cabang Medan
Sebelumnya, Susi Pudjiastuti menanggapi santai cuitan Henry Subiakto tentang seorang tokoh yang tidak tamat sekolah namun punya jabatan tinggi.
Sindiran tersebut direspons Susi dengan menyapa dan memperkenalkan diri kepada Henry.
"Selamat sore Pak Henry Subiakto, saya susi pudjiastuti... salam kenal," tulis Susi.
Seperti diketahui Henry Subiakto sebelumnya melempar tweet yang berisi sindiran terhadap seorang tokoh yang tidak tamat belajar, namun memiliki jabatan tinggi.
"Ada tokoh yang sekolah gak tamat, tapi jabatannya melambung, dan perusahaanya untung," kata Henry lewat akun Twitter @henrysubiakto.
Tidak hanya menyindir soal jabatan, Henry dalam cuitan yang sama juga membahas tentang manuver politik.
Henry mengatakan tokoh yang ia maksud dalam cuitannya tersebut belakangan ini sedang bermanuver politik untuk mengadu keberuntungan setelah jabatan sebelumnya digantikan.
"Kemarin jabatannya diganti orang yang kebijakannya tidak nyambung, tambah perusahaan miliknya lagi buntung.
"Logislah lalu bermanuver politik, siapa tahu 2022/2024 kembali beruntung," kata Henry.***