Presiden Jokowi Bicara Kedaulatan dan Kemandirian Digital

26 Februari 2021, 15:10 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) Memberikan Perintah kepada Kapolri terkait UU ITE /Twitter/@jokowi

JURNAL MEDAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia tidak ingin menjadi korban unfair practices (praktik tak adil) dari raksasa digital dunia layaknya Google, Facebook, Microsoft, hingga Apple.

Indonesia, kata Jokowi, bukan bangsa yang menyukai proteksionisme karena sejarah membuktikan proteksionisme ternyata merugikan.

"Tetapi kita juga tidak boleh menjadi korban unfair practices dari raksasa digital dunia," kata Jokowi di Peluncuran Program Konektivitas Digital 2021 dan Prangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional Covid-19 di Istana Negara, Jumat, 26 Februari 2021.

Baca Juga: Penanganan Covid-19 Prioritas Utama Bobby Nasution Usai dilantik Sebagai Walikota Medan

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan pentingnya Indonesia untuk menciptakan kedaulatan dan kemandirian digital.

Terlebih, kata presiden, transformasi digital yang saat ini digenjot pemerintah merupakan solusi tepat dan strategis untuk membawa Indonesia ke masa depan.

"Kita harus memastikan transformasi digital jangan hanya menguntungkan pihak luar, jangan hanya menambah impor, ini yang selalu saya tekankan," ujarnya.

Prinsip transformasi digital menurut Jokowi harus mendorong penggunaan produk dalam negeri, serta mendorong penguasaan digital dari anak bangsa.

Baca Juga: Setengah Penduduk New Delhi Terpapar Virus Corona dan Pulih, Inikah Herd Immunity?

Jokowi menginginkan agar transformasi digital dapat menguntungkan semua pihak.

"Transformasi digital adalah win-win solution bagi semua pihak, saya berharap agar program konektivitas digital 2021 menjadi momentum penting yang bisa menghubungkan bangsa Indonesia dengan teknologi baru," ujarnya.

"Dengan pola pikir baru, dengan mindset baru, dengan kesempatan bisnis global baru, dan dengan masa depan baru menuju Indonesia maju," jelas Presiden. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler