JURNAL MEDAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia saat ini hampir mencapai angka 10 juta orang.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan, Kamis 4 Maret 2021.
Dalam pernyataannya, Jokowi mengakui bahwa peningkatan jumlah pengangguran tersebut disebabkan oleh Pandemi Covid-19 serta jumlah angkatan kerja baru yang semakin bertambah.
Baca Juga: Cerita Nasi Bungkus dan Sekelompok Mahasiswa Universitas Muhammadiyah di Medan
Baca Juga: Jhoni Allen Marbun: Saya Masih Kader, Saya Hadir Selamatkan Demokrat Setelah SBY Jadi Ketua Umum
“Sudah ada sekarang hampir 10 juta pengangguran di negara kita,” kata Jokowi.
Karena itu, Jokowi memerintahkan jajarannya agar meningkatkan undangan kepada pihak-pihak untuk berinvestasi di dalam negeri.
“Undang investasi baru, ini kunci pertumbuhan ekonomi di investasi,” katanya.
Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Gelombang 13 Kartu Prakerja Telah Dibuka, Ini Panduan Lengkap Pendaftarannya
Baca Juga: Menolak Lupa! Bubarnya Dinasti Turki Usmani, Lahirnya Mustafa Kemal Ataturk (Part 2)
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia periode Agustus 2020 mendacapai angka 9,77 juta jiwa atau meningkat 7,07 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka tersebut naik 2,67 juta jiwa jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
"Jumlah orang yang bekerja pada Agustus 2020 mengalami penurunan sebesar 0,31 juta orang menjadi 128,45 juta orang. Rinciannya, orang yang bekerja penuh turun 9,46 juta orang menjadi 82,02 juta orang, pekerja paruh waktu nak 4,32 juta orang menjadi 33,34 juta orang, dan setengah menganggur naik 4,83 juta orang menjadi 13,09 juta orang," kata Suhariyanto.
Baca Juga: Menolak Lupa! Bubarnya Dinasti Turki Usmani, Lahirnya Mustafa Kemal Ataturk (Part 1)
Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV, Kamis 4 Maret 2021: Indiana Jones and The Temple Of Doom dan John Wick 2
Suhariyanto menjelaskan, TPT tertinggi tercatat di DKI Jakarta, yakni 10,95 persen. Sementara TPT terendah ditemukan di Sulawesi Barat (Sulbar) sebesar 3,32 persen.***