Soal Partai Demokrat Not For Sale, Jhoni Allen Marbun: Faktanya Ada Petinggi Partai Minta Mahar Cakada

- 4 Maret 2021, 09:03 WIB
Jhoni Allen Marbun menanggapi dirinya yang dicap penghianat usai dipecat dari Partai Demokrat dengan dugaan terlibat KLB.*
Jhoni Allen Marbun menanggapi dirinya yang dicap penghianat usai dipecat dari Partai Demokrat dengan dugaan terlibat KLB.* /Tangkap layar YouTube/Najwa Shihab

JURNAL MEDAN - Jhoni Allen Marbun mengatakan pihak yang ingin menjual partai Demokrat adalah petinggi partai yang meminta mahar kepada calon kepala daerah (Cakada).

Hal tersebut disampaikan Jhoni Allen Marbun menanggapi peryataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyatakan bahwa partai Demokrat tidak akan diperjual belikan (Not For Sale).

“Siapa yang akan jual Demokrat? Faktanya, sebelum SBY menjadi ketua umum, Demokrat tidak pernah mengambil pilkada daerah tingkat II Kabupaten kota ke pusat. Bahkan kader-kadernya kalau maju, dibantu,” kata Jhoni Allen Marbun dalam program Mata Najwa seperti dikutip jurnalmedan.com, Kamis 4 Maret 2021.

Baca Juga: Pengamat Hukum: Pangkal Kasus Jiwasraya Menjurus Bussines to Bussines

Baca Juga: Jadwal Acara GTV, Kamis 4 Maret 2021: The Voice Kid Indonesia dan Big Movies Fast & Furious: Tokyo Drift

Jhoni Allen Marbun mengatakan, setelah SBY menjadi ketua umum, penjaringan calon kepala dearah langsung dibawa ke dewan pimpinan pusat (DPP).

Saat itu lanjut Jhoni Allen Marbun, Hinca Pandjaitan menjabat sebagai Sekjen Partai.

"Setelah SBY menjadi ketua umum dan Hinca Pandjaitan menjadi Sekjennya. Pilkada dibawa ke DPP. Tapi beliau (Hinca Pandjaitan) kemarin mengakui untuk membeli kantor di Proklamasi," katanya.

Baca Juga: Deretan Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Asabri Jimmy Sutopo Disita Kejagung, Harganya Fantantis!

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah