Aplikasi Kepolisian Masuk Apresiasi 100 Hari Kerja Kapolri, BEM PTMI: Itu Aplikasi akan Diakses Banyak Orang

10 Mei 2021, 04:06 WIB
ekjen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia (PTMI) Zulfikar Maulana /Istimewa

JURNAL MEDAN - Sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia (PTMI) Zulfikar Maulana berharap pelayanan Kepolisian bisa lebih ditingkatkan di tengah era digital dan terkoneksi.

Ia menanggapi kinerja 100 Hari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat banyak apresiasi positif dari berbagai kalangan.

Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah layanan berupa aplikasi digital yang ke depannya akan digunakan/diakses banyak orang.

Baca Juga: BEM PTAI Apresiasi 100 Hari Kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Empat Catatan Menonjol

"Pelayanan polisi di era digital bisa lebih rumit dan kompleks, tetapi bagi masyarakat jauh lebih efektif, enggak makan waktu banyak, enggak ribet," kata Zulfikar kepada wartawan, Minggu 9 Mei 2021.

Dalam 100 hari masa kerja Kapolri bisa membuktikan beberapa gebrakan. Diantara perubahan yang paling dirasakan masyarakat adalah layanan yang sudah terdigitalisasi.

Sebut saja SIM online dan eTilang hingga aplikasi Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dan Penyidik Pengawal Negeri Sipil (e-PPNS) berbasis online.

Baca Juga: 12 Kutipan Semangat dan Romantis yang Siap Mempercantik Postingan di Medsos

Aplikasi SP2HP dan e-PPNS telah memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi terkait sejauh mana hasil perkembangan perkara yang ditangani oleh Polri.

"Dengan 100 hari Kapolri bisa membuktikan tupoksi-nya ke masyarakat. Ini bagus, tapi perlu juga ada wadah untuk berbenah dan evaluasi," ujarnya.

Sementara tantangan yang akan dihadapi Kapolri salah satunya adalah keluhan masyarakat yang akan selalu ada.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Selamat Idul Fitri 2021 Bahasa Batak Lengkap dengan Artinya

Mulai dari pungli, maraknya kejahatan di jalanan termasuk kejahatan online, penuntasan kasus, tantangan profesionalisme Polri, hingga pembenahan-pembenahan internal.

"Keluhan dari masyarakat pasti ada, enggak mungkin keluhan itu nol, tetapi bagaimana keluhan itu minim dan yang banyak adalah manfaat yang dirasakan rakyat Indonesia."

"Kami berharap Kapolri bisa membuat institusinya menjadi profesional. Jangan sampai banyak tindakan inkonstitusional yang akhirnya mengotori Korps Bhayangkara," pungkas Zulfikar Maulana. ***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler