Ketua Satgas Covid PBNU Imbau Warga Nahdliyin Cegah Penularan Covid-19 Untuk Pemulihan Ekonomi di 2022

12 November 2021, 19:28 WIB
Ketua Satgas Covid-19 NU Imbau Warga Nahdliyin Cegah Penularan Covid-19 Untuk Pemulihan Ekonomi di 2022. Foto: ilustrasi vaksinasi Covid-19 / pexels /

JURNAL MEDAN - Perekonomian yang sempat jatuh akibat pandemi mulai pulih secara perlahan. Sementara dampak pandemi COVID-19 perlu diperbaiki pelan-pelan agar tidak lesu kembali.

Salah satu unsur penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi saat ini  adalah memastikan kasus COVID-19 tidak melonjak menjadi gelombang ketiga di akhir tahun menjelang libur natal dan tahun baru nanti.

Head of Mandiri Institute Teguh Wicaksono mengatakan, periode November 2021 hingga Januari 2022 nanti akan menjadi ujian serius dalam upaya menjaga pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Pesan UAS Terkait Amanah dalam Kehidupan, Termasuk Menjaga Umur dan Pasangan Hidup

"Jika bisa menjaga kasus COVID-19 tetap stabil seperti saat ini, ekonomi 2022 akan lebih baik,” ujarnya dalam acara “Istighotsah dan Doa Bersama: Antisipasi dan Pencegahan Gelombang Ketiga Demi Pemulihan Ekonomi Bangsa” yang diselenggarkan PBNU bersama Kementerian Kominfo dan KPCPEN, Kamis 11 November 2021.

Teguh melanjutkan, selama 2020-2021 memang terlihat kaitan antara kenaikan kasus dengan penurunan belanja domestic nasional.

Jumlah belanja domestik masyarakat merupakan salah satu alat ukur perekonomian nasional. Belanja domestik rendah menunjukkan aktivitas perekonomian yang berkurang dan sebaliknya.

Di sisi lain, kenaikan aktivitas perekonomian membutuhkan peningkatan pergerakan orang. Hal ini bisa menjadi bumerang karena peningkatan aktivitas juga membuka peluang penambahan jumlah kasus COVID-19.

Baca Juga: Ratu Sofia 'Ngebet' Melihat Osman Bey Terbunuh di Pengadilan: Sinopsis Kurulus Osman Episode 9

Baru di periode relaksasi PPKM sejak September hingga November 2021 ini, terjadi peningkatan belanja domestik yang tinggi diiringi kasus COVID-19 yang turun drastis.

Karena itu, peningkatan cakupan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan secara ketat, dan digitalisasi amat penting untuk menjadi jalan tengah bagi peningkatan aktivitas perekonomian.

Sejak pertengahan 2021, masyarakat sudah semakin meningkatkan belanja melalui online walau pergerakan masih terbatas.

"Digitalisasi semakin meningkat. Sekarang, banyak belanja secara digital,” ujar Teguh.

Baca Juga: Lirik Lagu Oh My Darling I Love You yang Trending di YouTube Lengkap Terjemahan Bahasa Indonesia

Sementara itu Ketua Satuan Tugas COVID-19 PBNU dr. Makki Zamzami mengatakan, salah satu fokus PBNU adalah mencegah jangan ada kluster penularan di Muktamar Besar NU di Lampung pada 23-25 Desember 2021.

Muktamar itu akan dihadiri banyak orang dari berbagai penjuru Indonesia dan beberapa negara.

"Protokol kesehatan akan diterapkan sangat ketat. Semua yang hadir wajib sudah divaksinasi,” ujarnya.

Satgas COVID-19 PBNU tengah berusaha mendorong agar cakupan vaksinasi di Lampung di atas 50 persen. Hal itu penting karena vaksinasi terbukti bisa mengurangi kesakitan.

Baca Juga: 13 Tips Hubungan Romantis Jadi Langgeng, Apalagi Buat Suami Istri, Hidup Terasa Semakin Manis

"Akan jadi kluster muktamar atau tidak, tergantung panitia dan peserta. Semua pihak harus mengerti, protokol kesehatan ketat di muktamar untuk mencegah COVID-19,” ujarnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al Wasilah KH. Thontowi Djauhari Maussadad mengatakan, pencegahan COVID-19 bagian dari bentuk kepatuhan muslim pada perintah Allah SWT. Setiap muslim sangat jelas diperintahkan menghindarkan diri dari kebinasaan.

"Tidak perlu dipertentangkan takut kepada Allah atau virus. Orang yang berkata demikian mungkin pemahaman keagamaannya masih sederhana,” kata dia.

Pembandingan seperti itu tidak sesuai dengan banyak sekali kaidah Syariah. Paling pokok adalah membandingkan antara Allah SWT dan makhluk. Hal itu terkait dasar akidah yang tidak mengizinkan muslim menyamakan Allah SWT dengan makhluk.

Baca Juga: Mengapa Surah At Taubah Tidak Pakai Basmalah? Ini Penjelasannya!

Pembandingan itu juga tidak sesuai dengan perintah Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW. Dalam berbagai Riwayat, Rasulullah memerintahkan muslim menjauhi wabah. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler