Kemana Ujungnya Peretasan Database Personil Polri yang Dilakukan Hacker 16 Tahun?

19 November 2021, 11:13 WIB
Kemana Ujungnya Peretasan Database Personil Polri yang Dilakukan Hacker 16 Tahun? Foto: sampel kebocoran data personil Polri /CISSReC

JURNAL MEDAN - Database Polri diretas oleh seorang bocah berumur 16 tahun yang diduga asal Brasil.

Sebelumnya bocah tersebut juga berhasil meretas website milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) beberapa waktu lalu.

Si bocah mengatakan dalam akun twitternya @son1x666 bahwa ia telah berhasil membobol database Polri dengan waktu 1 menit dan menyebarluaskan data tersebut dengan ukuran 10,27 megabite secara gratis di akun Twitternya.

Baca Juga: Sebut Pengendalian Covid 19 Kunci Utama Pertumbuhan Ekonomi 2022, Presiden Jokowi Beberkan Fakta!

Setidaknya 28 ribu informasi login dan informasi data pribadi yang didapatkan dari database Polri tersebut berhasil dibobol dan disebarkannya.

Sejauh ini klaim yang dikatakan @son1x666 adalah peretasan tersebut dikarenakan ketidakpercayaan dirinya terhadap pemerintah sendiri.

"Saya melakukan ini karena saya tidak mendukung pemerintah dan bagaimana mereka memperlakukan rakyat sendiri,” dikutip dari akun Twitter-nya, Rabu, 18 November 2021.

Si bocah juga diketahui sering membagikan database dalam bentuk teks di salah satu situs yang membantu pengguna untuk menyimpan dan membagikan teks secara online yang bernama Ghostbin.

Baca Juga: Meraih Kesuksesan Tanpa Batas, Aamir Khan dukung Anaknya Jadi Pegulat Profesional

Selain itu, aksi yang dilakukannya bukanlah aksi sebuah tim atau kelompok, melainkan aksi dari dirinya sendiri tanpa adanya tim apapun.

"Ini aksi yang dilakukan oleh saya sendiri, bukan anggota tim lain tempat saya berpartisipasi," ujarnya.

@son1x666 merupakan anggota geng hacker web defacement yang mempunyai julukan “theMx0nday” yang sering melakukan aksi peretasan web dan setelah itu ditampilkan pada situs web bernama Zone-H.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas), Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri sedang melakukan penyelidikan terkait insiden ini.

Baca Juga: UPDATE! Bocoran Balika Vadhu: Nenek Kalyani Kagum Pada Kecantikan Anandi, Bhairon Siapkan Kereta Kuda

"Masih penyelidikan, apakah ada peretasan atau tidak," kata Rusdi saat dikonfirmasi wartawan, Kamis 18 November 2021.

Peretasan database Polri bukanlah aksi pertama @son1x666 di Indonesia. Sebelumnya ia meretas salah satu subdomain milik BSSN pada 20 Oktober 2021.

Ia bahkan mengklaim aksinya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit.

Pada 11 November 2021, son1x666 melakukan serangan kembali yang ditujukan kepada lima subdomain milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Baca Juga: Bocoran 'Cinta di Dalam Perjodohan' Episode 5 Hari Ini: Nayla Mulai Suka Pada Gio, Azka Jadi Pecundang?

Alasan dirinya melakukan aksi tersebut dikarenakan banyak orang Indonesia yang menghubunginya tentang permasalahan dan situasi yang sedang terjadi di kehidupan mereka di Indonesia.

Data-data yang berhasil didapatkan Si Bocah meliputi informasi pribadi kredensial pegawai Polri dan orang-orang yang terlibat didalamnya seperti nama, tempat tanggal lahir, satuan kerja, pangkat, status nikah, jabatan, alamat, email, dan nomor handphone.

Pakar keamanan siber Pratama Persadha melihat kasus peretasan lembaga negara di Indonesia sebagai persoalan fundamental keamanan dan kedaulatan siber RI.

Ia menegaskan bahwa anggaran dan tata manajemen yang mengelola sistem informasi tidak mendapatkan perhatian besar di berbagai lembaga pemerintah. Belum lagi soal ekosistem yang salah satunya soal regulasi.

Baca Juga: Sinopsis Cinta di Dalam Perjodohan 19 November 2021: Gio Terus Mengejar Cinta Nayla, Wilona Kena Tampar!

"[...] upaya peningkatan SDM, infrastruktur dan tata kelola manajemen sistem informasi lebih baik lagi, sehingga bisa mengurangi kebocoran data," ujar Pratama Persadha dalam keterangannya, Kamis 18 November 2021. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler