Izin Pesantren Shiddiqiyah Kembali Batal Dicabut, Kini Santri dan Orang Tua Bisa Kembali Tenang Belajar

12 Juli 2022, 10:10 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga menjabat Menteri Agama Ad Interm, Muhadjir Effendy, saat memberikan keterangannya terkait izin operasional Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur,. /Foto : Setkab/


JURNAL MEDAN - Menteri Agama Ad Interim Muhadjir Effendy membatalkan pencabutan izin operasional Pondok Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. Pesantren itu kini kembali beraktivitas seperti biasa.

Menurut Muhadjir, kebijakan tersebut bertujuan agar para santri yang tengah menimba ilmu memiliki kepastian dan dapat belajar kembali.

"Dengan demikian para orang tua santri mendapat kepastian status putra-putrinya yang sedang belajar di Ponpes tersebut. Begitu juga para santri bisa belajar dengan tenang," jelas Muhadjir.

Baca Juga: Indonesia Disarankan Keluar dari AFF, Berikut Sederet Keuntungan Timnas Jika Benar Keluar dari AFF

Kementerian Agama sebelumnya telah melakukan pencabutan izin operasional pasantren Shiddiqiyyah karena dugaan menghalangi penangkapan Moch Subchi Azal Tsani, tersangka kasus pencabulan dan perundungan terhadap santriwati.

Muhadjir menerangkan, kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi tidak ada hubungannya dengan pondok pesantren.

Menurut Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, nomor statistik dan tanda daftar pesantren Shiddiqiyyah telah dibekukan.

Baca Juga: Seleksi Bintara TNI AL 2022 Dibuka, Ini Bocoran Materi Pemeriksaan Tingkat Daerah dan Tingkat Pusat

"Sebagai regulator, Kemenag memiliki kuasa administratif untuk membatasi ruang gerak lembaga yang di dalamnya diduga melakukan pelanggaran hukum berat,” tegas Waryono seperti dikutip dari siaran pers diterima, Kamis 7 Juli 2022.

“Dalam kasus yang terjadi tidak melibatkan lembaga Ponpesnya, tetapi oknum. Dan oknumnya kan sudah menyerahkan diri,” ujarnya.

Selain itu, dia menambahkan, pihak-pihak yang turut menghalangi penindakan terhadap Mas Bechi juga telah diamankan. Sehingga, kini pondok pesantren dapat beroperasi kembali.

Baca Juga: Bukan Klub Luar Negeri, Ini 3 Klub Calon Lawan PSMS Medan di Edy Rahmayadi Cup 2022, Ada Klub Atta Halilintar

“Begitu juga mereka yang telah menghalang-halangi petugas. Sedang di Ponpes itu ada ribuan santri yang perlu dijamin kelangsungan belajarnya,” jelasnya.

“Saya berharap masyarakat dapat memahami keputusan tersebut,” tutup Muhadjir.

Sebagai informasi, pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur. Pesantren inilah yang menaungi tersangka pencabulan atas nama Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi.

Baca Juga: Rekrukmen Bintara PK TNI AL Gelombang II 2022 Resmi Dibuka, Ini Syarat, Jadwal dan Link Pendaftarannya

Pada Kamis malam (7/7), tersangka dugaan kasus pencabulan santriwati di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah, Moch Suchi Azal Tsani (MSAT) alias Mas Bechi, yang merupakan anak dari pengasuh pondok pesantren di Jombang itu akhirnya menyerahkan diri kepada polisi.

Editor: Sunardi Panjaitan

Tags

Terkini

Terpopuler