Survei Elektabilitas Terbaru Parpol dan Bakal Capres, Ada Dinamika Baru, Siapa Peringkat Teratas?

14 Juni 2023, 18:10 WIB
Baliho Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto /Antara/Kutnadi

JURNAL MEDAN - Survei terbaru Laboratorium Suara Indonesia (LSI) menyatakan terjadi dinamika dalam elektabilitas parpol maupun bakal Capres.

Di tingkat parpol, Partai Golkar menjadi yang teratas dengan elektabilitas 19,9 persen diikuti PDIP 17,8 persen dan Partai Gerindra 15,6 persen.

Tiga parpol tersebut memiliki elektabilitas di atas 10 persen sementara sisanya di bawah 10 persen adalah Partai Demokrat 9,1 persen.

Baca Juga: Kalahkan LazLive hingga TikTok Live, Shopee Live Jadi Platform Paling Sering Digunakan untuk Belanja Online

Kemudian PKS 5,7 persen, PKB 5,2 persen, Perindo 4,3 persen, dan PPP 4,1 persen.

Sedangkan parpol di bawah ambang batas parlemen adalah PAN, 2,7 persen dan Nasdem 2,1 persen.

Parpol lain di bawah 10 persen sementara 10,7 persen dalam survei terbaru LSI tidak menjawab pertanyaan.

Untuk elektabilitas bakal Capres, terjadi dinamika dengan peringkat tertinggi diraih Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabilitas 46,3 persen.

Baca Juga: Kemendes Gandeng UINSU Medan Dalam Percepatan Pembangunan Desa

Setelah itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 22,4 persen, Prabowo Subianto 21,2 persen, dan Anies Baswedan 10,1 persen.

Elektabilitas tersebut didapatkan LSI melalui penelitian media online, medsos, dan media televisi.

Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah sosok presiden yang mampu memperbaiki perekonomian dan meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Kemudian pertanyaan tentang sosok presiden yang bisa dan punya rekam jejak bekerja nyata serta kinerjanya dirasakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Cak Imin Minta Pembocor Data Pribadi Ditindak Tegas, Desak Kominfo Perkuat Sistem Perlindungan Data Pribadi

Berikutnya, pertanyaan terkait tokoh dan bakal capres yang saat ini menjabat di pemerintahan terkait kinerja dan programnya.

Apakah kebijakannya di dalam pemerintahan memberikan dampak positif bagi kehidupan ekonomi dan kehidupan sosial keluarga responden.

Hasilnya, lagi-lagi nama Airlangga Hartarto paling banyak dipilih oleh responden dengan tingkat keterpilihan sebanyak 31,1 persen.

Disusul Prabowo Subianto 29,2 persen  dan Ganjar Pranowo 27,1 persen, Anies Baswedan 5,1 persen, responden yang tidak memilih 7,5 persen.

Baca Juga: Kuasa Hukum Korban Penipuan dan Penggelapan Kasus Tanah di Sumut Memohon Perhatian Kapolri

Sementara untuk bakal Cawapres, nama Puan Maharani memiliki tingkat keterpilihan tertinggi dengan dipilih sebanyak 17,3 persen.

Di urutan kedua ada mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan tingkat keterpilihan 16,1 persen, dan urutan ketiga juga mantan panglima TNI yaitu Andika Perkasa dipilih sebanyak  15,3.

Setelah itu Muhaimin Iskandar 12,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 11,7 persen, Sandiaga Uno 10,2 persen, dan Erick Thohir 9,8 persen.

Direktur eksekutif LSI Albertus Dino mengatakan nama Airlangga muncul sebagai bakal capres tertinggi karena dua hal.

Baca Juga: Sekjen Kemendagri: Staf Ahli di Daerah Punya Metodologi Berpikir yang Kuat Sebagai Bekal Masukan ke Pimpinan

Pertama, kinerja sebagai Menko Perekonomian. Kedua, sebagai ketua umum Golkar yang merupakan parpol besar di Indonesia.

"Ada peran Menko Perekonomian dalam membantu penanganan ekonomi di tengah covid-19 yang diapresiasi Masyarakat," ujarnya.

Kinerja tersebut ditambah dengan kapasitas Partai Golkar sebagai parpol yang punya pemilih tradisional sehingga mendongkrak elektabilitas.

"Peluang Airlangga jadi Capres 2024 sangat besar dan bersaing dengan tokoh nasional seperti Prabowo, Ganjar, Anies dan lainnya," kata dia.

Baca Juga: Berkinerja Memuaskan dan Beri Layanan Terbaik untuk Masyarakat, Kemensos Borong 4 Penghargaan

Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto menilai hasil survei LSI menunjukkan masyarakat ingin pemimpin yang dapat merubah keadaan ekonomi.

Meskipun muncul Capres yang dianggap dapat meneruskan kinerja Jokowi namun elektabilitas mereka belum bisa membuktikan kinerja secara nyata.

"Saat ini adanya tokoh Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan, tetapi Airlangga Hartarto sosok yang juga dianggap tepat menggantikan Jokowi," kata Bambang kepada awak media, Rabu, 14 Juni 2023.

Ia melihat sosok Airlangga tidak terlibat dalam upaya menyudutkan tokoh lainnya yang muncul sebagai bakal Capres.

Baca Juga: PKH Tahap 3 Kapan Cair? Simak Informasi Berikut untuk Dapat Bansos Sampai Rp750 Ribu

Kondisi ini bagus bagi Airlangga dan Golkar yang seharusnya bisa fokus untuk mempersiapkan diri menuju Pileg dan Pilpres 2024.

"Peluang Airlangga sebagai capres alternatif untuk menang di Pilpres 2024 sangat kuat, asalkan beliau fokus bekerja untuk tingkatkan perekonomian masyarakat, karena capres seperti Airlangga dipastikan mampu urus ekonomi Indonesia ke depannya," jelas dia. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler