Network
JURNAL MEDAN - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai rencana pembangunan Bukit Algoritma dengan konsep mirip Silicon Valley (SV) di Amerika Serikat patut menjadi perhatian.
Mardani mengapresiasi pihak swasta yang mau berinvestasi sangat besar untuk membangun peradaban teknologi di Indonesia. Namun, dia memberikan beberapa pesan.
"Semoga Bukit Algoritma tidak semata-mata membangun fisiknya saja, juga bertahap pada pembangunan budaya intelektual pada sekolah dan kampus terdekat. Perpaduan inovasi serta bisnis muncul karena SV dibangun dengan pola pikir budaya yang tepat & ketersediaan sumber daya," cuit Mardani sebagaimana dikutip Jurnalmedan.com dari akun @MardaniAliSera, Rabu 14 April 2021.
Baca Juga: Berdoa Tak Pernah Dikabulkan. Nah di Bulan Ramadan Ada Doa Mustajab. Kapan itu?
Baca Juga: Banten Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, BMKG: Hati-hati Gempa Susulan
Mardani yakin apabila pembangunan budaya intelektual menjadi konsep SV, tentu hal ini akan mendorong inovasi serta usaha baru.
"Ini yang mendorong inovasi serta usaha baru. Tanpa membenahi ekosistem pendidikan sampai industri untuk pusat inovasi, akan sulit mewujudkan SV, apapun namanya. Dihapusnya Kemenristek semoga bukan langkah mundur," ujarnya.
Mardani menganalogikan, Bill Gates tidak akan membuat Microsoft bila tidak diberikan fasilitas teknologi mutakhir selama menjalani pendidikan. Kata dia, club-club komputer lokal turut membantu perkembangan intelektualnya.
"Begitupun dengan Bill Joy (pencipta Java) yang tidak akan membuat Java jika tidak dibantu oleh MIT, kampusnya, yang punya perangkat keras terupdate saat itu. Semua berawal dari budaya intelektual dan infrastruktur. Keduanya harus berjalan beriringan," tuturnya.
Bukit Algoritma cita-cita Budiman Sudjatmiko
