Network
JURNAL MEDAN - Mendengar nama Mayjen TNI Dudung Abdurachman pastinya tak asing lagi di kuping masyarakat, khusus seluruh eks anggota FPI (Front Pembela Islam) pasti ingat betul siapa perwira tinggi (Pati) TNI tersebut.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman kini naik jabatan sebagai Pangkostrad (Panglima Komando Strategis Angkatan Darat), setelah sebelumnya mengemban jabatan sebagai Pangdam Jaya (Panglima Daerah Militer Jayakarta).
Nama Dudung sendiri mulai dikenal masyarakat, pasca aksinya melakukan penurunan paksa baliho FPI yang menampilkan sosok pemimpinnya, yakni Habib Rizieq Shihab. Yang aksi tersebut, sampai berujung pada pembubaran ormas Islam tersebut.
Baca Juga: Disebut Ratu Andara, Nagita Slavina Naik Mobil Golf Belanja ke Warung, Netizen: Sultan Mah Bebas
Jabatan baru yang melekat kepada Dudung itu, tak lain karena keputusan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan mutasi besar-besaran terhadap 80 Perwira Tinggi (Pati) TNI.
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto mengatakan, mutasi dan rotasi jabatan Pati TNI itu dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier.
Dikatakannya, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021 tanggal 25 Mei 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 80 Perwira Tinggi (Pati) TNI terdiri dari 46 Pati TNI AD, 15 Pati TNI AL dan 19 Pati TNI AU.
Baca Juga: Said Iqbal KSPI Bersama FSPMI Serukan Boikot Indomaret Dimulai 27 Mei 2021
Sebanyak 46 Pati TNI AD yang dimutasi, antara lain, Letjen TNI Doni Monardo dari Kepala BNPB menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun), Letjen TNI Ganip Warsito dari Kasum TNI menjadi Kepala BNPB, Letjen TNI Eko Margiyono dari Pangkostrad menjadi Kasum TNI, Mayjen TNI Dudung Abdurachman dari Pangdam Jaya menjadi Pangkostrad, Mayjen TNI Mulyo Aji dari Aspers Kasad menjadi Pangdam Jaya.
Diketahui, Dudung dikenal sebagai sosok yang tegas. Terutama saat dirinya pasang badan untuk berani mencopot spanduk-spanduk dukungan terhadap Habib Rizieq, dan saat itu sempat mendapat perlawanan dari FPI.
