JURNAL MEDAN - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun mengungkapkan alasannya mengkampanyekan tolak masa jabatan Presiden 3 periode dan Jakpro (Jokowi-Prabowo) 2024.
Jangan sampai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negara demokrasi ini hanya ada satu kebenaran yakni masa jabatan presiden 3 periode sebagaimana yang disampaikan M. Qodari.
Usulan Qodari masa jabatan presiden 3 periode akan jadi kebenaran jika disampaikan secara terus-menerus dan didukung oleh survei dan itu sangat berbahaya.
Baca Juga: Refli Harun Kampanye Ajak Masyarakat Tolak Presiden 3 Periode dan Jakpro 2024
"Survei sudah mengatakan 44 persen yang setuju yaitu pemilih pdip, lalu jangan sampai ada pikiran bahwa 3 periode jokowi- prabowo itu sesuatu yang dikehendaki rakyat," kata Refly Harun dikutip dari channel you tube nya, Selasa, 22 Juni 2021
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa harus dibedakan antara aspirasi dan publikasi. Aspirasi sifatnya button up yakni dari bawah diatas.
Sementara publikasi ialah ada konsep dari elit yang ingin disampaikan ke publik lalu disosialisasikan dengan alat tertentu atau media tertentu.
Baca Juga: Jangan Remehkan Spanyol di Euro 2020, Sekali Matador Tetap Matador
"Kalau publikasi ada konsep dari elit, ada sesuatu dari yang ingin diketahui publik lalu di sosialisasikan dengan alat alat atau media tertentu, dan sifatnya top down," ujarnya.