Profil, Karir, Karya dan Fakta tentang KH Ahmad Lutfi Fathullah, Ulama Kharismatik Betawi yang Ahli Hadits

- 13 Juli 2021, 14:16 WIB
H Ahmad Lutfi Fathullah (duduk) Ulama Kharismatik Betawi Asli. Ini Profil, Karir, Karya dan Fakta tentangnya.
H Ahmad Lutfi Fathullah (duduk) Ulama Kharismatik Betawi Asli. Ini Profil, Karir, Karya dan Fakta tentangnya. /Facebook Anies Baswedan/

JURNAL MEDAN - Berikut ini Profil, Karir, Karya dan Fakta-Fakta tentang almarhum Dr KH Ahmad Lutfi Fathullah, Lc, MA, ulama kharismatik asli Betawi yang meninggal dunia.

Seperti diketahui, ulama kharismatik asli Betawi tersebut meninggal dunia pada Hari Minggu, 11 Juli 2021 kemarin. Beliau merupakan ulama hadits yang cukup terkemuka di Indonesia.

Profil KH Ahmad Lutfi Fathullah

Dr KH Ahmad Lutfi Fathullah lahir di Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada 25 Maret 1964 silam.

Putra Betawi asli ini merupakan salah satu cucu Guru Mughni, seorang tokoh ulama Betawi kenamaan di era akhir 1800 dan awal 1900-an.

Baca Juga: Dua Cara Untuk Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19, Lewat pedulilindungi.id atau Aplikasi

KH Ahmad Lutfi menikah dengan Jehan Azhari, dan dikaruniai tiga anak, yakni Hanin Fathullah, Muhammad Hadi Fathullah, dan Rahaf Fathullah

Pendidikan KH Ahmad Lutfi Fathullah

KH Ahmad Lutfi sudah ditanamkan pendidikan agama sejak dini. Sewaktu kecil, KH Ahmad Lutfi mengaji ke pamannya KH Ali Syibromalisi.

Setelah menamatkan di SDN 01 Kuningan Timur, KH Ahmad Lutfi melanjutkan pendidikannya ke Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

KH Ahmad Lutfi selanjutnya menempuh pendidikan S1 di Suriah, di Damascus University, Fakultas Syariah, Jurusan Fiqh wa Usulih.

Baca Juga: Cara dan Waktu yang Tepat Menentukan Kiblat Sholat pada 15 Juli 2021 saat Matahari di Atas Kabah

Setelah lulus S1, KH Ahmad Lutfi kemudian menempuh pendidikan S2 di Malaysia di Jordan University dan meraih gelar doktor dengan kajian utamanya Hadits.

Di antara guru-guru yang pernah mengajar baik formal maupun non-formal antara lain KH. Imam Zarkasyi, Prof. DR. Syeikh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, Prof. DR. Syeikh Nuruddin ‘Itr, Prof. DR. Syeikh Mustafa Diib al-Bugha, Prof. DR. Syeikh Wahbah al-Zuhaily, Prof. DR. Syeikh Hammam Abdurrahim Sa’id, Prof. DR. Muhammad al-Zuhaily, Syeikh Husein al-Khattab, Syeikh Abdul Qadir al-Arna’ut, dan Syeikh Syu’aib al-Arna’ut.

Karir KH Ahmad Lutfi Fathullah

Sepulangnya ke Indonesia, KH Ahmad Lutfi memiliki beragam aktivitas akademis di antaranya menjadi dosen pascasarjana di Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Negeri Jakarta (UIN), Universitas Islam Negeri Bandung, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta, Program Interdiciplyneri Islamic Studies Mc Gill Canada, Universitas Islam Ibnu Khaldun Bogor, Universitas al-Aqidah dan University Kebangsaan Malaysia, Bangi Slangor (sebagai Dosen Penguji tesis/disertasi).

Baca Juga: Tanggal 15 Juli 2021 Posisi Matahari Tepat di Atas Kabah, Cek Kembali Posisi Kiblat Sholat Anda

Uniknya, meski sudah bergelar doktor ilmu hadits, KH Ahmad Lutfi tetap menjadi guru di SD/SMPIT Al Mughni Jakarta.

Selain itu, juga menjabat sebagai Direktur Perguruan Islam Al-Mughni Jakarta dan Pembimbing ibadah haji PT Dian Nusa Insani Jakarta.

Selain aktif mengajar di berbagai tempat, KH Ahmad Luthfi juga aktif di berbagai organisasi Islam di antaranya Ketua Komisi Fatwa MUI DKI, dan kepengurusan PWNU DKI Jakarta, serta Ketua Bazis Baznas DKI Jakarta.

Karya Tulisan KH Ahmad Lutfi Fathullah

KH Ahmad Lutfi juga produktif menelurkan karya tulis di antaranya Kamus Percakapan Amiyah Suriah-Indonesia, Relasi Hubungan Suami-Isteri : Kajian Baru Kitab Uqud al-Lujjain Kembang Setaman Perkawinan Kitab “Uqud al-Lujjayn” Tahqiq wa al-Dirasah (bahasa Arab).

Salah satu karya paling besar KH Ahmaad Lutfi yakni membuat program digitalisasi hadits dengan nama Pusat Kajian Hadis. Di kanal tersebut, Muslim bisa mengakses semua kitab hadits dari ulama-ulama hadits empat mazhab secara gratis.

Lebih lanjut, karena kecintaan KH Ahmad Lutfi pada ilmu hadits dan untuk meningkatkan pemahaman serta memudahkan umat dalam belajar dan mendapat referensi tentang hadits. Dirinya mendirikan Pusat Kajian Hadits (PKH) yang diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kala itu.***

 

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah