Hari Maritim Nasional, 21 Agustus atau 23 September? Ini Sejarahnya

- 20 Agustus 2021, 10:31 WIB
Twibbon Hari Maritim Nasional
Twibbon Hari Maritim Nasional /Twibbonize

JURNAL MEDAN - Berikut ini adalah sejarah singkat mengenai Hari Maritim Nasional.

Seperti kita ketahui bersama, Hari Maritim Nasional selalu diperingati setiap tahunnya.

Namun tahukah anda, terdapat dua versi terkait peringatan hari Maritim Nasional ini, yakni pada 21 Agustus dan 23 September.

Baca Juga: Link Download Twibbon Hari Maritim Nasional yang Dirayakan Besok, Sabtu 21 Agustus 2021

Untuk diketahui, perigatan Hari Maritim Nasional ditetapkan setiap tanggal 21 Agustus setiap tahunnya.

Hari Maritim Nasional diperingati berawal dari keberhasilan Angkatan Laut Indonesia merebut kedaulatan dari penjajah Jepang pada 21 Agustus 1945 silam.

Sementara itu, peringatan Hari Maritim Nasional 23 September 2021 diputuskan pada Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I.

Baca Juga: Sinopsis Gopi Episode 159 di ANTV Hari Ini Jumat 20 Agustus 2021 : Rashi Tumpahkan Tepung di Muka Kokila

Dikutip dari PPID Kabuptaen Tuban, pada saat itu Presiden Soekarno menerbitkan SK No. 249 tahun 1964 berisikan penetapan 23 September sebagai Hari Maritim Nasional.

Bung Karno sangat berharap bahwa Indonesia dimasa depan mampu menjadi poros Maritim Dunia, sehingga perekonomian bangsa semakin maju.

Keberadaan Maritim untuk Indonesia sangatlah penting, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang dipersatukan oleh lautan.

Baca Juga: Sinopsis Gopi Episode 159 di ANTV Hari Ini Jumat 20 Agustus 2021 : Rashi Tumpahkan Tepung di Muka Kokila

Kekayaan laut Indonesia tak perlu diragukan. Tidak hanya itu, kekayaan SDA seperti minyak bumi, mutiara, hingga potensi pariwisata kelas dunia tersaji secara alamiah.

Kekayaan Indonesia "mengundang" oknum-oknum jahat untuk kembali menguasai laut atau maritim Indonesia yang begitu sangat kaya.

Maritim Indonesia juga sering dijadikan lokasi transit bagi pedangan dari India dan Cina. Tepatnya Sebelum kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: 4 Amalan Paling Utama di Hari Jumat, Simak Penjelasan Syekh Ali Jaber

“Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya, bangsa pelaut dalam arti seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan,"

"Tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawala samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri," pesan Soekarno.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah