Menurut Jansen Sitindaon dalam sejarah ketatanegaraan di dunia, terbukti dalam banyak praktek (termasuk di Indonesia) semakin lama seorang berkuasa akan semakin sewenang-wenang.
"Itu maka pengawasan yang paling efektif bukan dengan chek and balances tapi dengan membatasi masa jabatan itu sendiri!," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Jansen Sitindaon menegaskan bahwasanya saat ini belum ada urgensi yang mendorong untuk amandemen UUD amandemen.
Sebab jelas Jansen Sitindaon fungsi konstitusi adalah untuk tujuan jangka panjang bangsa. Bukan jangka pendek demi melanggengkan kekuasaan semata.
"Jika ini terjadi, kita bukan hanya mematikan semangat reformasi, tapi kembali ke zaman “kegelapan demokrasi”," ujarnya.
Baca Juga: Cuitan Ruhut Sitompul Banjir Komentar, Netizen Usulkan Ustaz Yahya Waloni dan Muhammad Kace Satu Sel
Pada cuitan terakhirnya, Jansen Sitindaon pun menyampaikan sikapnya terhadap perpanjangan atau jabatan Presiden jadi 3 periode.
"TERAKHIR, ini sikap saya: jika amandemen terhadap perpanjangan dan/atau penambahan masa jabatan Presiden ini dilakukan, sebagai politisi dan warganegara saya menolaknya," katanya.
Jansen Sitindaon menegeskan bahwa dirinya tak mau tercatat menjadi bagian yang mengembalikan demokrasi Indonesia ke zaman kegelapan.