Network
JURNAL MEDAN - KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) akhirnya memberikan alasan mengapa pihaknya 'membiarkan' Saipul Jamil tampil di TV pasca bebas dari penjara karena kasus pelecehan seksual.
Walaupun saat ini hampir terkumpul 300 ribu tanda tangan boikot Saipul Jamil di TV, ternyata tak mempan menggoyahkan keputusan KPI.
Komisioner KPI Nuning Rodiyah mengatakan, Saipul Jamil akan tetap diizinkan menghiasi layar kaca selama bekas suami Dewi Persik itu mematuhi Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SS).
Baca Juga: Trans TV Minta Maaf Karena Siaran Langsung Penyambutan Saipul Jamil yang Bebas dari Penjara
"Jadi, Saipul Jamil itu bisa tampil asal muatannya mematuhi P3SS," kata Nuning Rodiyah saat dikonfirmasi wartawan, belum lama ini.
KPI, kata Nuning Rodiyah, selama Saipul Jamil tidak melontarkan ajakan untuk melakukan tindakan pelecehan seksual saat tampil di TV, hal itu tidak akan dipermasalahkan pihaknya.
"Kalau kembali ke stasiun televisi selagi itu tidak menginspirasi seseorang untuk tidak melakukan kejahatan seksual, Saya rasa boleh saja," ujar Nuning Rodiyah.
Baca Juga: Soal Saipul Jamil, Deddy Corbuzier: Kenapa KPI Diam Saja, Sementera Rakyat Protes
Namun, jika sampai Saipul Jamil melanggar pedoman penyiaran, Nuning menegaskan, KPI baru akan menindak tegas mantan napi kasus pencabulan anak di bawah umur tersebut.
"Kalau muatannya itu melanggar ya akan kita larang. Karena kita tidak mempertimbangkan latar belakang nya siapa, tetapi lebih kepada isi kontennya itu," tutup Nuning Rodiyah.
Heboh pemberitaan sebelumnya, Saipul Jamil bebas setelah menjalani masa hukuman 5 tahun penjara di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Kamis, 2 September 2021.
Baca Juga: Rasa Kesal Arie Kriting Terhadap Saipul Jamil Sudah di Ubun-ubun: Ini Bentuk Perlawanan Saya!
Kebebasannya itu memunculkan kontroversi. Beberapa orang yang membuat petisi itu melarang Saipul Jamil mengisi acara TV. Alasannya, ia merupakan pelaku pencabulan anak dibawah umur.
Diketahui, sejumlah petisi muncul untuk memboikot Saipul Jamil diantaranya Situs change.org.***
