Vaksin bersifat semakin dibutuhkan pada ibu hamil yang dikategorikan berisiko tinggi dan punya komorbid atau penyakit penyerta.
Bahkan, ibu hamil dengan riwayat asma pun dapat divaksinasi demi mengurangi risiko-risiko akibat terpapar COVID-19.
"Silahkan datang ke tempat vaksinasi, tidak perlu pengantar dari spesialis kandungan. Tenaga kesehatan harus mendorong vaksinasi, termasuk untuk ibu hamil," ujarnya.
Prof. Budi juga mengungkapkan laporan terbanyak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sebenarnya tidak berbahaya.
Baca Juga: Kumpulan Kode Redeem FF 25 September 2021 Resmi dari Garena, Ada Hadiah Limited Diamond
Sebagian besar, menurut dia, soal lengan yang nyeri di lokasi suntikan. Selain itu, ada pula keluhan tidak nyaman setelah disuntik.
Khusus soal kenyamanan memang perlu diperhatikan. Ibu hamil, kata dia, dalam kondisi berbeda dibandingkan yang lain.
"Tidak bisa antre lama, berkumpul panas-panas untuk vaksinasi. Karena itu, perlu tempat khusus seperti di tempat praktik bidan," jelas Prof. Budi.
Sekretaris jenderal PP IBI, dr. Ade Jubaedah S.SiT, MM, MKM, mengatakan, bidan berperan penting dalam vaksinasi ibu hamil. Sebab, 82 persen pemeriksaan ibu hamil dan 62 persen persalinan dilakukan oleh bidan.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Penyisihan Grup Cabor Sepakbola Putra PON XX Papua 2021, Ada Sumut vs Jawa Tengah