UAS vs Sukmawati Soekarnoputri, Bukan Kali Ini Saja Diadu-adu dan Dipertentangkan

- 29 Oktober 2021, 03:31 WIB
UAS vs Sukmawati Soekarnoputri, Bukan Kali Ini Saja Diadu-adu dan Dipertentangkan
UAS vs Sukmawati Soekarnoputri, Bukan Kali Ini Saja Diadu-adu dan Dipertentangkan /Screenshot YouTube

JURNAL MEDAN - Polemik mengenai pindah agama Sukmawati Soekarnoputri di media massa dan media sosial terus berlanjut.

Pergantian keyakinan Sukmawati dari Islam menjadi Hindu kemudian dikait-kaitkan dengan tokoh agama asal Sumatera, Ustaz Abdul Somad (UAS).

Sejumlah media berupaya menghubung-hubungkan pernyataan UAS terkait orang yang pindah agama Islam alias murtad yang disebut darahnya halal.

Baca Juga: Anda Malas Salat? Ini Cerita UAS Soal Muhammad Ali yang Takut Meninggalkan Salat Lima Waktu

Padahal UAS adalah tokoh agama nasional yang mendukung konsep NKRI. Dan UAS dalam setiap ceramahnya tidak pernah menyatakan orang murtad di Indonesia halal darahnya.

Bahkan di Pilpres 2019 UAS memberikan dukungan untuk capres Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan RI.

Sebenarnya, polemik UAS vs Sukmawati tidak kali ini saja terjadi. Di tahun 2019, politikus Partai Demokrat Andi Arief juga pernah menggaungkan UAS vs Sukmawati yang mengajak publik berpikir kritis.

Ketika itu muncul polemik di media membandingkan ceramah UAS di KPK dan pidato kontroversial Sukmawati Soekarnoputri di Polri.

Baca Juga: Kenapa Wajah Nabi Muhammad SAW Tak Boleh Ditampakkan? Ini Jawaban UAS untuk Pencerahan

Andi Arief kemudian meminta khalayak untuk tidak mengaitkan ceramah dua sosok tersebut dengan pandangan politik.

"Dua peristiwa di institusi hukum, sebetulnya kejujuran sikap ilmiah dan kritis kita diuji di sini, sikap politik simpan di lemari," ujar Andi Arief ketika itu.

Pada waktu itu ceramah UAS di KPK yang berlangsung Selasa 19 November 2019 menuai kontroversi dari sejumlah pihak.

Ketua KPK saat itu, Agus Rahardjo, mengatakan ceramah UAS bukan atas undangan resmi KPK

Sementara itu, pidato Sukmawati dalam acara yang diadakan Humas Polri pada 11 November 2019 diduga memuat unsur penistaan agama.

Baca Juga: Kata UAS, Ingat Selalu Tiga Hal Ini Selama Hidup di Dunia

Ketika itu Sukmawati membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan tokoh proklamator Indonesia Ir. Soekarno yang juga bapaknya.

Polemik Sukmawati pindah agama juga telah ditanggapi Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

Ia mengimbau umat Islam tak merespons secara berlebihan karena keyakinan adalah urusan pribadi di negara Indonesia yang dijamin konstitusi.

"Itu pilihan pribadi Ibu Sukmawati. Semoga beliau berbahagia dan mendapatkan ketenangan dengan beragama Hindu," ujarnya. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah