Aku hanya bisa berlindung di makam ayah
Bersandar pada pusara terkadang membuatku merasa lebih tenang
Ibu selalu menghiburku, menyajikan rawon racikannya, menyuapkan sesendok harapan padaku
Tetap disini sama-sama ya nak katanya
Hari itu rasa sakitku datang kembali
Ditemani segelas minuman favoritku
Aku pamit pada dunia
Aku ingin menyusul ayah
agar tak ada lagi yang menyakitiku.***