Seluruh postingan Instagram dihapus, nomor pribadi Sasmito disebarluaskan, hingga foto profil Facebook diganti gambar porno.
"Serangan peretas berlanjut hingga Kamis 24 Februari 2022," ujar Erick.
Informasi hoaks yang mencantumkan nama dan foto Sasmito terbit di media sosial dengan berbagai narasi.
Diantaranya Sasmito mendukung pemerintah membubarkan FPI, Sasmito mendukung pemerintah membangun Bendungan Bener Purworejo, dan Sasmito meminta Polri menangkap Haris Azhar dan Fatia.
"Pernyataan tersebut adalah palsu atau tidak pernah diucapkan Sasmito," tegas Erick yang sudah melakukan konfirmasi.
Menurut Erick, hoaks atau disinformasi terkait Sasmito bertujuan untuk mengadu domba AJI Indonesia dengan organisasi masyarakat sipil lainnya.
"Komite Keselamatan Jurnalis juga menilai peretasan dan upaya menyebar hoaks merupakan bentuk serangan terhadap aktivis yang selama ini memperjuangkan kebebasan berekspresi dan kebebasan pers," jelas Erick
Atas kasus peretasan ini, Komite Keselamatan Jurnalis mendesak sebagai berikut: