JURNAL MEDAN - Mundurnya SoftBank Group dari proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur senilai 100 miliar USD membuat pihak-pihak bersuara menolak proyek tersebut.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sebelumnya menyatakan tidak semua lahan di IKN clean and clear dan ada gelagat aneh.
Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut proyek ini konyol sementara politikus PKS Mardani Ali Sera meminta dugaan permainan dan ekonomi rente IKN ditelusuri.
Fahri Hamzah melihat mundurnya SoftBank sebagai peringatan keras bagi pemerintah Indonesia. Proyek IKN, kata dia, sedang disaksikan dunia.
"Ini berita sedih akhir pekan, sekaligus peringatan keras bagi pemerintah, dunia menyaksikan kita dengan seluruh kekonyolan yang kita lakukan," tulis akun Twitter @Fahrihamzah, Sabtu, 12 Maret 2022.
Walaupun telah menyatakan mundur, SoftBank tetap berkomitmen untuk berinvestasi di IKN melalui perusahaan portofolio SoftBank Vison Fund.
Sebelumnya CEO SoftBank Mayoshi Son telah ditunjuk Presiden Jokowi sebagai anggota Komite Pengarah Proyek rencana pembangunan IKN.