UAS kemudian membalas dengan memberikan sejumlah poin-poin terkait penahanan dan deportasi terhadap dirinya.
Pertama, UAS meminta DPR RI untuk mendesak Singapura memberikan penjelasan kenapa harus ada deportasi.
Kedua, UAS menjelaskan dirinya beserta rombongan berjumlah 7 orang (5 dewasa dan 2 anak) telah memenuhi semua persyaratan, termasuk dokumen.
Dalam keterangan tersebut UAS melakukan perjalanan bersama istri, anak berusia 3 bulan, dan sahabatnya.
Baca Juga: Pernah Masuk Daftar Ustaz Radikal, UAS Kabarkan Dirinya Ditahan dan Dideportasi dari Singapura
Ketiga, UAS menjelaskan kronologi dirinya dideportasi. Ia menyatakan sampai di pelabuhan Tanah Merah Singapura pada Senin siang pukul 13.30 WIB.
Setelah masuk, UAS tiba-tiba ditarik ke pinggir tempat orang lalu lalang. UAS juga tidak diizinkan memberikan tas berisi peralatan bayi kepada istrinya.
Selain itu, istri UAS yang sudah hampir ke luar pelabuhan kembali ditarik ke dal oleh otoritas Singapura masuk ke dalam imigrasi.
"Kemudian UAS dimasukkan ke dalam ruang 1x2 meter. Atap jeruji selama 1 jam. Istri UAS dan rombongan berada di ruangan lain," tulis keterangan di akun WhatsApp tersebut.