Menurut Iman, mediasi dilakukan agar situasi keamanan dan ketertiban tetap kondusif. Dan warga pun telah saling memahami.
"Kami tetap menyiapkan pengamanan kegiatan tersebut," ujarnya.
UAS menjadi perhatian nasional kala ia ditolak memasuki Singapura bulan lalu.
Salah satu alasan pemerintah Singapura menolak UAS karena penceramah berusia 45 tahun itu menyebarkan ekstrimisme dan perpecahan.
Baca Juga: Wajah Nabi Muhammad Tidak Boleh Diperlihatkan, Simak Penjelasan UAS Tentang Rasulullah SAW
Sementara UAS tidak pernah ditolak masuk Malaysia dan Brunei Darussalam. UAS bahkan menjadi pengajar tamu di Brunei.
"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi yang tidak bisa diterima masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," demikian keterangan Kemendagri Singapura.
Saat ini UAS dikenal sebagai salah satu penceramah dengan jutaan pengikut di Indonesia. Video ceramahnya bertebaran di media sosial.
Pada Pemilu 2019 nama UAS sempat digadang-gadang masuk politik dan bakal menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Baca Juga: Ayat Kursi Tak Mempan Mengusir Jin dan Setan, Ustaz Abdul Somad UAS Jelaskan Alasannya