"Lalu si Brigadir Jenderal mengatakan oh iya bang kami sudah tahu, bahkan buktinya sudah kami ambil secara screnshoot dan sudah kami kirim ke Jakarta, ini buktinya, ditunjukkan sama saya di Hpnya sudah dikirim ke Jakarta," katanya.
Lantas Kamaruddin terus protes dan menanyakan perihal hasil keterangan kliennya di Jambi tidak dibuatkan Berita Acara Interview (BAI) nya.
"(Brigjen bilang) oh nanti bang dalam BAP," kata Kamaruddin.
Karena tidak percaya terhadap penyelidik atau penyidik tersebut, Kamaruddin mengatakan dirinya lantas menulis barang bukti ancaman pembunuhan dalam bentuk rekaman elektronik itu dengan tangannya sendiri.
"Saya tulis pakai tangan saya sendiri sesuai dengan yang ada di dalam rekaman elektronik itu, rekaman tentang pengamcaman pembunuhan," ujarnya.
Tak sampai disitu, para penyelidik atau penyidik lanjut Kamaruddin tambah panas ketika dirinya menuliskan bukti pengancaman tersebut.
"Setelah saya tuliskan dengan tangan saya, maka kepanasan lah orang ini mengincar Hp itu, Saya tidak mau, izin penetapan dari pengadilan baru saya serahkan, ini barang bukti sangat dahsyat," ujarnya.***