Network
JURNAL MEDAN - Ari Haryo Wibowo Harjojudanto atau Ari Sigit mencuri perhatian kala memimpin Partai Karya mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2024, Minggu, 2024.
Ari Sigit lahir 3 November 1970 (umur 51 tahun) dikenal sebagai pengusaha Indonesia sekaligus salah satu cucu dari penguasa Orde Baru yakni mantan Presiden RI Soeharto.
Berikut ini profil Ari Sigit yang dikenal sebagai pengusaha dan pernah memasuki dunia hiburan. Ia terjun ke dunia bisnis sejak tahun 1990.
Baca Juga: UPDATE Pemilu 2024: 31 Parpol Telah Mendaftar ke KPU RI Sebagai Calon Peserta Pemilu
Proyek yang pertama ditanganinya adalah pembangunan kantor Wali Kota Jakarta Pusat tahun 1990-an.
Setelah itu, bisnisnya merebak ke berbagai sektor di bawah kendali Grup Arha, kepanjangan dari Ari Harjo.
Beberapa bidang bisnis pernah digeluti Ari Sigit seperti konstruksi, perdagangan, distributor, properti, hiburan, sampai sarang burung walet.
Ari bahkan pernah memiliki rencana spektakuler membangun jembatan Selat Sunda yang menghubungkan Jawa - Sumatra namun disetop karena krisis ekonomi.
Ari Sigit pernah juga pernah memasuki dunia hiburan sebagai musisi dengan merilis dua album.
Albumnya yang berjudul Mungkinkah Kan Kembali (1996) sempat gencar dipromosikan di radio dan televisi namun tidak sukses di pasaran.
Di kehidupan pribadinya, Ari Sigit menikah dengan istrinya sekarang Frederica Francisca Callebaut pada 13 September 2003.
Sebelumnya, Ari Sigit pernah menikah dengan artis/model Annisa Tribanowati melahirkan seorang anak perempuan Danya Sekar Taji yang lahir di RS Mount Elizabeth Singapura 31 Mei 1993. Sekar kini diasuh ibunya, Mbak Tutut.
Baca Juga: Hakken Ryou Laki-laki atau Perempuan? Ini Profil Hakken Dijuluki Cosplayer Handal Asal Negeri Jiran
Istri pertama Ari adalah Raden Roro Gusti Maya Firanti Noer. Dari pernikahan ini, mereka memiliki tiga orang anak dan cerai tahun 2001.
Memimpin Partai Karya Ari Sigit mengatakan partainya mengusung ideologi nasionalis dan agamis.
Pakar, kata dia, siap memperjuangkan program Orde Lama, Orde Baru, dan orde Reformasi yang bagus-bagus.
"Yang jelas Pakar berpegang pada nasionalis dan agamis. Jadi Pakar itu ke depannya, apa yang bagus dari program Orde Lama, Orde Baru, Orde Reformasi maupun orde sekarang yang bagus pasti kita akan teruskan," ujarnya kepada wartawan di Gedung KPU RI, Jakarta, Minggu, 14 Agustus 2022.***
