Menko Polhukam Jadi Komandan TGPF Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Tim Bekerja Tuntas Dalam Waktu Sebulan

- 3 Oktober 2022, 16:25 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD memimpin TGPF tragedi Kanjuruhan
Menko Polhukam Mahfud MD memimpin TGPF tragedi Kanjuruhan /ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso.

JURNAL MEDAN - Pemerintah resmi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania.

TGPF akan dipimpin langsung Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan timnya terdiri dari beberapa elemen pemerintah dan perwakilan masyarakat.

Diantara elemen tersebut, kata Mahfud MD, adalah pejabat perwakilan kementerian terkait, organisasi profesi olahraga, pengamat, akademisi, dan media massa.

Baca Juga: Resmi Jadi Capres Nasdem, Peneliti BRIN Sebut Anies Baswedan Bisa Menggoyang KIB

"Tugasnya akan bisa selesai dalam 3 minggu ke depan," kata Mahfud MD saat konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Senin, 3 Oktober 2022.

Hal pertama yang akan dilakukan TGPF adalah mengungkap pelaku yang terlibat tindak pidana. Tugas ini akan dilakukan oleh Polri.

"Polri diminta evaluasi terhadap penyelenggaraan keamanan di daerah setempat," kata dia.

Tragedi kerusuhan di Kanjuruhan menjadi perhatian dunia karena menewaskan 125 orang serta ratusan lainnya luka-luka dan cedera.

Baca Juga: Teks Pidato Lengkap Anies Baswedan Terima Usungan Capres 2024 dari Partai NasDem

Insiden kemanusiaan itu terjadi usai laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya yang dimenangkan tim tamu Persebaya dengan skor 3-2, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Pendukung tuan rumah yang tidak terima dengan kekalahan tim kesayangannya memulai kerusuhan saat sejumlah penonton turun ke lapangan usai pertandingan.

Inilah awal tragedi Kanjuruhan yang akhirnya mengakibatkan ratusan orang tewas. Peristiwa yang menghancurkan hati khalayak sepakbola nasional dan dunia.

Mayoritas suporter tewas karena tembakan gas air mata yang diarahkan pihak keamanan ke salah satu tribun penonton.

Baca Juga: Siapa Nugroho Setiawan? Namanya Ramai Diperbincangkan Pasca Tragedi Kanjuruhan Pecah

Sebelumnya, saat konferensi pers menanggapi tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD mengatakan aparat menembakkan gas air mata ke arah penonton sehingga menimbulkan kepanikan.

Mahfud MD menegaskan bahwa korban tewas bukan karena perkelahian antar suporter namun karena panik ditembakkan gas air mata.

"Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas," kata Mahfud MD melalui akun Instagram-nya, Minggu, 2 Oktober 2022.

Mahfud MD juga mengungkapkan betapa abainya panitia terhadap laga tersebut.

Baca Juga: Fraksi PKB Usulkan Pansus Tragedi Kanjuruhan, Tegakkan Hak Suporter dan Panggil Semua yang Terlibat

Kata dia, sejak sebelum pertandingan pihak aparat kepolisian sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan.

Misalnya, kata Mahfud MD, pertandingan agar dilaksanakan sore, bukan malam hari sehingga jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang.

"Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000," jelas Mahfud MD.

Kerja cepat TGPF diharapkan bisa memberikan kepastian kepada korban dan nasib kompetisi sepakbola ke depan.

Baca Juga: Jokowi Diminta Tidak Ngotot Bangun IKN dan Beralih ke Mobil Listrik Ditengah Ancaman Resesi Dunia

Selain itu, FIFA juga sudah meminta laporan kepada PSSI selaku badan otoritas sepakbola nasional.

Berikut susunan TGPF Tragedi Kanjuruhan

Ketua: Menko Polhukam Mahfud MD

Wakil Ketua: Menpora Zainuddin Amali

Sekretaris: Mantan Jampidum/Mantan Dep III Kemenko Polhukam Nur Rochmad

Anggota:

1. Rhenald Kasali (Akademisi/UI)

2. Sumaryanto (Rektor UNY)

3. Akmal Marhali (Pengamat Olahraga/Koordinator Save Our Soccer)

4. Anton Sanjoyo (Jurnalis Olahraga - Harian Kompas)

5. Nugroho Setiawan (Mantan pengurus PSSI dengan Lisensi FIFA)

6. Letjen TNI (Purn) Doni Monardo (mantan kepala BNPB)

7. Mayjen TNI (Purn) Suwarno (Wakil Ketum 1 KONI)

8. Irjen Pol (Purn) Sri Handayani (Mantan Wakapolda Kalimantan Barat)

9. Laode M Syarif (Kemitraan)

10. Kurniawan Dwi Yulianto (Mantan pesepak bola nasional). ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah