Network
JURNAL MEDAN - Presiden Jokowi buka suara terkait Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang baru ditunjuk menggantikan Anies Baswedan.
Pasca penunjukan Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Jumat, 7 Oktober 2022, Heru langsung diserang isu korupsi oleh sejumlah pihak.
Heru Budi Hartono sebelumnya merupakan Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres). Isu korupsi muncul saat Heru akan menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta sekarang ini.
Baca Juga: Kesaksian Tukang Becak Jakarta, Digaruk Pas Zaman Ahok, Dimanusiakan di Era Anies Baswedan
Ia pernah dipanggil KPK dimintai keterangan karena jabatannya sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI.
Hal ini diungkapkan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman yang mengatakan Heru memiliki rekam jejak tidak bersih.
Salah satunya ketika Heru menjabat di masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur Jakarta. Presiden Jokowi pun bersuara.
"Saya tahu betul rekam jejak secara bekerja, kapasitas, kemampuan, saya tahu semuanya dan komunikasinya sangat baik dengan siapa pun sehingga kita harapkan nanti ada percepatan, percepatan," ujar Jokowi kepada wartawan di Istana Negara, Senin, 10 Oktober 2022.
Jokowi mengatakan dirinya mengenal Heru sudah lama sehingga mengetahui kualitas dan rekam jejak pria kelahiran Medan 13 Desember 1965 tersebut.
Keunggulan Heru lainnya adalah memiliki kemampuan komunikasi yang bagus ke semua pihak.
"Saya kan sudah kenal Pak Heru lama sekali, sejak jadi apa Wali Kota di DKI, kemudian waktu memegang badan keuangan," ujarnya.
Anies Baswedan sebelumnya memuji sosok Heru Budi Hartono yang terpilih sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan dirinya.
Baca Juga: Berani Masuk Jawa Tengah, Ketua Bappilu PDIP Gertak Anies Baswedan: Dijamin Kalah
"Kita semua bersyukur bahwa akan bertugas adalah orang yang sudah mengetahui juga Jakarta," kata Anies saat ditanya soal Heru Budi Hartono menjadi penggantinya.
Heru Budi Hartono terpilih sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta usai Rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin langsung Presiden Jokowi, Jumat, 7 Oktober 2022.
Heru menyingkirkan dua nama lainnya yakni Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali serta Dirjen Polpum Kemendagri, Bachtiar.
Jakarta bukan medan yang asing bagi Heru Budi Hartono yang pernah menjabat berbagai posisi strategis mengurus Ibu Kota Jakarta.
Baca Juga: Toleransi Dua Arah Anies Baswedan yang Diucapkan Saat Pamit ke Keuskupan Agung DKI Jakarta dan PGPI
Ia memulai karir pada tahun 1993 sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara. Karena cakap, karir Heru Budi Hartono terus menanjak setiap tahun.
Heru mulai dekat dengan Jokowi saat ia menjabat Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov DKI Jakarta tahun 2013.
Tahun 2014 Heru pernah menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara selama setahun.
Kemudian di tahun 2015 Heru menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta di zaman Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Tahun 2017 ia diangkat menjadi Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI sehingga Heru lagi-lagi dekat dengan Jokowi.
Kini, Heru kembali ke Jakarta sebagai Pj Gubernur DKI menggantikan Anies yang mengucapkan selamat karena dinilai pilihan tepat dari Presiden Jokowi.
"Kami percaya bahwa Bapak Presiden mengambil keputusan dengan mempertimbangkan seluruh faktor yang lengkap demi kebaikan bagi masyarakat Jakarta," kata Anies.***
