NasDem sebagai partai yang mendukung pemerintahan Jokowi seharusnya tidak mengungkapkan hal seperti itu karena bakal menimbulkan persoalan.
"Ini menimbulkan persoalan tata pemerintahan dan etika politik yang sangat serius," kata Hasto kepada wartawan, Kamis, 13 Oktober 2022.
Hasto menuturkan, dilihat secara etika politik dan pemerintahan, pernyataan antitesis Jokowi seperti mempertanyakan komitmen Nasdem berada di barisan koalisi pemerintah.
"Apakah dukungan Nasdem terhadap Anies yang dikatakan antitesa Presiden Jokowi," kata Hasto.
Baca Juga: Luncurkan Karya Bersama Elvy Sukaesih, Rhoma Irama Tiba-tiba Bicara Soal Wasiat dan Ajal
Sosok Jokowi sebenarnya juga pernah disebut antitesis dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan Presiden RI 2004-2014.
Namun sebelum itu SBY sebenarnya juga dianggap antitesis Megawati Soekarnoputri yang menjabat Presiden RI sebelumnya periode 2001-2004.
Teori antitesis kepemimpinan ini pernah diungkapkan oleh Direktur Program Pemberdayaan SDM Strategis PPSDM Drs Musholi pada tahun 2012.
Ketika itu Musholi menggelar acara National Leadership Camp (NLC) di Gedung P4TK, Lenteng Agung, Jakarta, yang diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri (PTN).