Heru Budi Hartono Jangan Memperuncing Polarisasi Sebagai Gubernur DKI, Padahal Presiden Jokowi Sudah Ingatkan

- 21 Oktober 2022, 00:42 WIB
Presiden Jokowi pernah ingatkan kembali tentang politik identitas dan agama hingga menghindari polarisasi di tengah masyarakat
Presiden Jokowi pernah ingatkan kembali tentang politik identitas dan agama hingga menghindari polarisasi di tengah masyarakat /Instagram

JURNAL MEDAN - Kebijakan Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta yang berlawanan dengan gubernur sebelumnya Anies Baswedan mendapat kritikan.

Heru Budi Hartono dikenal orang dekat Jokowi sekaligus loyalis Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dikalahkan Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017.

Pertarungan Anies Baswedan vs Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 diwarnai dengan perang politik identitas dari kedua belah pihak sehingga menimbulkan polarisasi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Deklarasi Capres, Pengamat: Ini Respons Atas Dukungan Nasdem ke Anies Baswedan

Ketika baru menjabat Pj Gubernur DKI Jakarta saat ini, Heru Budi Hartono kemudian menghidupkan kebijakan di zaman Ahok seolah membandingkan dengan Anies.

Politikus Golkar Andi Sinulingga berkicau di Twitter mengingatkan Heru Budi Hartono. Ia berharap Heru tidak memperuncing polarisasi.

"Meski Heru ditunjuk presiden untuk jadi gubernur DKI (bukan dipilih rakyat), tapi heru harus melayani semua, bukan hanya melayani nafsunya para Ahoker saja, memainkan kembali politik jahiliyah adu domba untuk mempertahankan polarisasi sosial," kata Andi Sinulingga di akun Twitter-nya, Kamis, 20 Oktober 2022.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR Junimart Girsang meminta Heru Budi berkomitmen mengemban tugas secara netral dari berbagai kepentingan dan polarisasi politik di ibu kota negara.

Baca Juga: NasDem Tambah Satu Tugas ke Capres Anies Baswedan: Tolong Kawal Pembangunan yang Sudah Dilakukan Jokowi

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x