Blusukan di Gorong-gorong Tak Menjual di Pilpres 2024 Karena Masyarakat Semakin Rasional

- 22 Oktober 2022, 17:39 WIB
Pengamat politik Ubedilah Badrun
Pengamat politik Ubedilah Badrun /Arif Rahman/Jurnalmedan.com

JURNAL MEDAN - Pengamat politik Ubedilah Badrun mengatakan politik pencitraan seperti blusukan masuk gorong-gorong tidak laku atau tidak akan menjual di Pilpres 2024 mendatang.

Menurut dia, saat ini sudah banyak studi yang menemukan bahwa 80 persen pemilih akan memilih seorang pemimpin kalau orang atau parpol melakukan komunikasi langsung.

"Jadi bukan komunikasi jarak jauh, tapi komunikasi langsung. Ya mirip blusukan, tapi nggak di gorong gorong," ujar Ubedilah Badrun kepada wartawan usai Diskusi Publik yang digelar PMII di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.

Baca Juga: Politisi Golkar Ingatkan Jokowi Tak Sembrono Bicara Soal Capres 2024 : Hati-hati, Anda Juga Bukan yang Terbaik

Budaya para elit mendekat ke masyarakat sebenarnya sudah dilakukan banyak pemimpin di Indonesia sejak dulu.

Misalnya, Presiden Jokowi yang dulu dikenal sebagai capres yang suka blusukan, sedangkan tokoh nasional seperti Soekarno juga melakukannya.

"Soekarno melakukan itu. Tjokroaminoto melakukan itu. Tan Malaka melakukan itu. Bahkan mereka nyamar namanya dengan nama nama lain. Itu dilakukan oleh pendiri bangsa. Untuk apa? Agar hatinya sensitif pada rakyat," jelas Ubedilah Badrun.

Faktanya, saat ini para pemimpin maupun elit politik melakukan blusukan hanya untuk meraih dukungan dan suara saja.

Baca Juga: Moeldoko: Ada Politik Identitas dan Radikalisme, Ubedilah Badrun Tantang Debat, Pigai: Gak Ada Jualan Lain?

"Jangan pas mau pemilu blusukan, seolah olah dekat dengan rakyat, tapi begitu berkuasa menindas rakyat. Karena itu yang terjadi," jelasnya.

Di zaman keterbukaan dengan gelombang informasi yang luar biasa, masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang autentik.

Saat ditanya sosok Anies Baswedan sebagai seorang tokoh nasional yang mendekati karakter kepemimpinan autentik, Ubedilah mengatakan ada harapan terhadap sosok Anies.

"Saya kira kita sudah waktunya untuk memilih pemimpin yang bukan produk pencitraan. Kita memerlukan authentic leader sekarang. Betul betul pemimpin," kata dia.

Baca Juga: Hitung-hitungan Efek Ekor Jas Capres Anies Baswedan di Tengah Pertemuan Nasdem, PKS, Demokrat Bahas Cawapres

Selain itu, media juga sempat memberitakan Anies sebagai sosok Antitesis dari Jokowi. Dan ini yang ingin diketahui masyarakat.

"Saya kira sekarang seluruh bangsa Indonesia sedang menguji Anies. Anies tuh betul-betul otentik nggak? Betul-betul berpihak pada rakyat? Atau dia sudah menjadi bagian dari yang lain? Kan kita ingin tahu juga dalam beberapa waktu ke depan," pungkasnya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah