Boy kemudian menganalogikan pernyataan Moeldoko sebagai peringatan bahwa setiap orang bisa melakukan apa saja untuk mencapai tujuan di Pemilu 2024.
Salah satunya menggunakan cara yang melanggar hukum berbasis kekerasan sehingga merujuk ucapan Moeldoko tentang radikalisme dan politik identitas.
"Pemilu 2024 bisa saja orang melakukan segala upaya, segala cara [...] Ini kan antisipasi agar jangan nanti dalam pesta demokrasi itu menggunakan cara-cara yang bisa menimbulkan keresahan, terutama aktivitas berbasis kekerasan, kekerasan kata-kata, kekerasan tindakan," pungkas Boy.***