Menariknya, kata dia, Charta Politica Indonesia menempatkan elektabilitas Partai Demokrat pada peringkat enam (6,6 persen), sementara Litbang Kompas menempatkan Golkar peringkat empat (7,9 persen).
Dari dua lembaga survei itu, Jamiluddin mengambil kesimpulan bahwa terlihat hasil survei untuk Partai Demokrat selisihnya cukup besar, yaitu 7,4 persen.
"Temuan seperti ini juga kerap ditemukan pada hasil survei lembaga survei lainnya," ujar dia.
Perbedaan hasil tersebut tentu menarik dipersoalkan. Sebab, kata dia, survei yang dilakukan waktu dan besar sampelnya relatif sama. Seharusnya temuannya juga tidak jauh berbeda.
Baca Juga: Survei IPO Soal Pj Gubernur DKI Jakarta, Bahtiar Sosok Paling Netral dan Punya Kapasitas Birokrasi
Lembaga survei menurut Jamiluddin perlu menjelaskan kenapa hasil surveinya kerap jauh berbeda dengan yang dihasilkan lembaga survei lainnya.
"Penjelasan itu diperlukan agar kepercayaan masyarakat terhadap lembaga survei tetap terjaga," ujarnya.
Saat ini, menurut dia, sudah banyak yang menertawakan hasil survei yang dirilis lembaga survei.
Bahkan diantara masyarakat sudah mulai tidak mempercayai hasil yang dirilis lembaga survei.