Pengamat Pertanyakan Kerja Lembaga Survei Gara-gara Hasil Mencolok Untuk Elektabilitas Parpol dan Capres

- 28 Oktober 2022, 20:52 WIB
Ilustrasi hasil survei tentang elektabilitas
Ilustrasi hasil survei tentang elektabilitas /ANTARA/

Lembaga survei juga dinilai menjadi bagian dari tim sukses partai politik atau kandidat capres atau cawapres tertentu.

"Hal itu terlihat dari hasil survei melalui rilisnya," tegasnya.

Partai politik atau capres atau cawapres tertentu yang sebelumnya elektabilitas sangat rendah, tapi kemudian lembaga survei tertentu merilis hasil dengan elektabilitas yang meningkat signifikan.

Masyarakat yang membaca hasil survei seperti itu terkaget-kaget dan kemudian menganggap lembaga survei itu menjadi bagian tim sukses.

Hasil yang dirilis lembaga survei tersebut akhirnya tidak dipercaya dan menjadi bahan olok-olok.

Baca Juga: Survei LPMM: KIB, Ketum Golkar, dan Menko Perekonomian Dongkrak Popularitas Airlangga Sebagai Capres

"Hal seperti itu tentu tidak boleh terus terjadi. Sebab, survei sebagai bagian pendekatan ilmiah dalam dunia politik seharusnya tidak boleh dikotori oleh pihak-pihak yang menjadikan lembaga survei sebagai lahan bisnis semata."

Lembaga survei kemudian menjadikan hasil surveinya untuk menggiring pendapat umum demi kepentingan parpol atau capres atau cawapres yang membayangkan.

"Cara seperti ini sudah mempraktekkan pembentukan opini palsu yang berbahaya bagi kelangsungan demokrasi di tanah air," jelasnya.

Jamiluddin mengatakan bahwa harus ada yang mengawasi lembaga survei agar tetap dalam koridor ilmiah.

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x