JURNAL MEDAN - Sebuah video yang beredar di grup WhatsApp menyatakan kebakaran gedung Bapelitbang di Balai Kota Bandung dilakukan seorang pria, Senin, 7 November 2022.
Dalam video berdurasi 37 detik tersebut, pria itu digiring seorang petugas kepolisian kemudian diikuti sejumlah awak media di pinggir jalan.
Diantara percakapan yang terdengar di dalam video diantaranya mempertanyakan apakah pelaku pembakaran satu orang atau lebih.
"Pelaku pembakaran kantor walikota Bandung. Terindikasi mau menghilangkan berkas," demikian narasi yang disertakan dalam penyebaran video tersebut.
Hingga kini belum diketahui secara pasti identitas dari terduga pelaku. Kabar terbaru menyatakan Polisi sudah mengamankan pria itu di Polsek Sumur Bandung.
Dugaan sementara pelaku merupakan mandor bangunan. Sedangkan Polisi juga telah mengamankan satu buah tabung gas, lengkap dengan selang yang sebelumnya digunakan mandor untuk mengelas bagian atas gedung Bapelitbang.
Sebagai informasi, kebakaran awalnya dilaporkan muncul dari Gedung Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung yang berada di kompleks Balai Kota.
Baca Juga: Kronologi Kebakaran Kantor Bapelitbang di Balai Kota Bandung, Dokumen Hingga PC Habis Terbakar
Salah satu Staf Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Kota Bandung, Tanti Sugiharti mengatakan api muncul dari lantai satu Gedung Bappelitbang sekira pukul 10.30 WIB.
"Api tadi cepat merambat dan langsung besar," kata Tanti dilansir Pikiran-Rakyat.com.
Seluruh pegawai Pemkot Bandung yang berada di kompleks Balai Kota langsung berhamburan keluar gedung dan dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
"Semua pegawai pada lagi bawa barang-barang, berkas, sebagian bawa komputer," ujarnya.
Sementara wilayah Balai Kota Bandung tengah diguyur hujan deras sejak pukul 11.00 WIB.
Menurut keterangan saksi yang dirilis Dinas Kominfo Bandung, api diketahui muncul sekitar pukul 10.00 WIB.
Tak lama berselang Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung langsung menuju lokasi kebakaran.
Diona Apriliana, saksi mata yang merupakan Kasubag Umum dan Kepegawaian Bapelitbang menuturkan, api awalnya terlihat di atap lantai 2 gedung Bapelitbang, tepatnya di bagian Litbang sekitar pukul 10.00 WIB.
"Awalnya anak-anaknya sudah ramai. Saya mendengar anak-anak teriak 'api, api, api!'. Sebelumya saya melihat di atap sudah ada bunyi gemuruh. Tak lama dari sana yang lain saya suruh turun saya paling terakhir," ujarnya.
Diona menuturkan, atap sudah mulai doyong ke bawah, dan api sudah mulai menjalar di atap gedung Bapelitbang.
"Di atap itu sudah doyong ke bawah dan sudah ada api semua. Prediksi saya, di atas sudah terbakar semua, makanya saya minta semua dievakuasi," ujarnya.
Saat kejadian memang sedang ada perbaikan atap di Gedung Bapelitbang. Diduga api berasal dari aktivitas perbaikan tersebut.
"Memang kita sedang ada perbaikan atap, saya tidak tahu pekerjaannya seperti apa. Ada yang sedang bekerja di atas," ungkapnya.
Menurut Diona, seluruh karyawan telah berhasil dievakuasi saat kebakaran terjadi. Namun dokumen dan peralatan kerja lainnya belum sempat dievakuasi.
"Dokumen terbakar semua termasuk PC. Selebihnya kita bisa bawa laptop. Kita pentingkan semua terevakuasi semua," pungkasnya.***