"Akhirnya jurnalis internasional menilai ini dimanfaatkan oleh kekuatan besar numpang di dalam even yang presidensinya adalah Indonesia," kata Rocky.
Akibatnya Indonesia hanya bisa kaget dan kalang kabut ketika pemberitaan ini menjadi pembicaraan di dunia internasional.
"Indonesia mungkin kaget-kaget, 'waduh bocor tuh, kita enggak tahu'. Kan mestinya Indonesia lebih dahulu tahu, karena dia tuan rumah, 'oh ada pembicaraan bikameral, dua kamar, antara Tredeau dan Biden," ujarnya.
Rocky menyimpulkan kebocoran isi pembicaraan Tradeau yang berujung cekcok mulut dengan Presiden China, Xi Jinping diakibatkan intel asing yang bermain untuk mengangkat isu tertentu.
"Jadi sebetulnya dari sudut pandang diplomasi Indonesia kalah dalam meperebutkan isu, karena isu dipakai oleh Jinping, dipakai oleh Biden, dan kita tahu ada juga proxy Amerika lah," jelas Rocky.
Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan tanggapannya menyatakan bahwa Trudeau mendatangi Jinping untuk kemudian berbincang-bincang.
China menyebut sikap Trudeau sebagai hal yang tidak pantas karena apa yang telah didiskusikan kedua pemimpin tersebut bocor ke media massa. ***