Dinasti Politik Jokowi di Pilpres 2024, Merusak Tatanan Demokrasi, Prabowo Sampai Kehilangan Sikap Ksatria

- 9 November 2023, 19:57 WIB
Relawan Sempat Usung Jokowi-Prabowo Jadi Capres 2024, Tapi Berubah Jadi Prabowo-Gibran
Relawan Sempat Usung Jokowi-Prabowo Jadi Capres 2024, Tapi Berubah Jadi Prabowo-Gibran /Antara/HO/Indonesia Defense Magz/pras/rwa

Baca Juga: Manajer Mulyadi Sebut Pemain Asing PSMS Tipe Petarung: Sesuai dengan Karakter Kita

"Artinya bentuk pembelaan diri yang disampaikan Anwar Usman itu bentuk pembelaan diri yang tidak perlu. Yang menurut hemat saya justru merendahkan citra dan martabat beliau," tambahnya.

Pembelaan tersebut dinilai Anang sebagai pernyataan tidak pas karena pelanggaran etik berat yang dilakukan Anwar Usman sudah terbukti dalam sidang MKMK.

"Itu kan pelanggaran berat. Kalau kemudian yang bersangkutan itu masih menganggap dirinya sebagai korban itu kan kurang pas, playing victim,” sambung Dosen Hukum Tata Negara FH UII Yogyakarta itu.

Menurut Anang, pernyataan Anwar Usman sebagai korban fitnah tidak sesuai fakta. Anwar Usman diketahui pernah mengenalkan diri sebagai Ketua MK dan bagian dari keluarga Jokowi.

Baca Juga: PSMS Medan Umumkan Jose Valencia Jadi Rekrutan Baru di Liga 2 2023, Pernah Bobol Gawang Iker Casillas

"Itu seolah menunjukkan 'saya sebagai bagian dari keluarga istana' yang butuh rekognisi dari pihak lain," ungkapnya.

Menurutnya frasa fitnah yang digunakan Anwar Usman juga tidak pas. Karena pelanggaran etik berat Anwar Usman sudah dibuktikan MKMK.

“Kan kata fitnah itu harus dibuktikan kebenarannya. Mekanisme pembuktian itu ada di persidangan MKMK," lanjutnya.

Anang juga menyebut putusan MKMK memang tidak sesuai harapan publik yang menghendaki Anwar Usman dicopot sebagai hakim konstitusi.

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah