Ternyata, Darwis menemukan potensi kopi yang dihasilkan para petani kopi di Desa Sembekandua belum maksimal.
Padahal kualitas kopinya bertaraf internasional sementara penjualannya malah dikirim langsung ke daerah tetangga yaitu Kabupaten Karo.
Singkat cerita, Darwis kemudian bertekad menggali potensi kopi petani lokal. Ia mendirikan CV dan memberikan pendampingan langsung kepada para petani kopi di Desa Sembekandua.
Nama Sembekandua Coffee dipilih sebagai brand sekaligus nilai promosi bagi desa setempat.
Produk Turunan
Sembekandua Coffee tergolong dalam jenis kopi arabika dan memiliki citarasa yang cukup unik. Citarasanya tak terlalu keras (light) sehingga banyak disukai kaum perempuan.
Selain itu, Sembekandua Coffee memiliki perpaduan aroma lemon yang segar, mangga muda, dan mineral. Ini karena kopi ditanam di ketinggian sekitar 1.300 - 1.500 meter diatas permukaan laut
Kini, Sembekandua Coffee sudah memiliki beberapa produk turunan yaitu Cinaran Coffee dan Darosta Coffee yang ditanam dari kebun yang berasal dari Tapanuli Selatan.
Salah satu outlet kopi Sembekandua Coffee diketahui berada di Jalan Sudirman, Petapahan, Lubuk Pakam.