Network
JURNAL MEDAN - Dalam menentukan ahli waris, biasanya anggota keluarga menjadi sejumlah pilihan utama. Apalagi jika harta berlimpah maka biasanya akan dibagikan ke anggota keluarga terdekatnya.
Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh seorang wanita di China. Wanita ini tidak memasukkan anggota keluarganya, termasuk ayah atau ibunya, sebagai penerima warisan hartanya. Kisah ini pun viral di sosial media.
Dikutip dari Oriental Daily, seorang , telah membuat surat warisannya dan disimpan di sebuah bank di Guangdong, China. Dalam membuat surat wasiatnya tersebut, wanita yang kini berusia 29 tahun tersebut membutuhkan waktu hingga 3 jam, termasuk untuk menyelesaikan berbagai prosedur bank terkait pembuatan surat wasiat.
Baca Juga: Gempa Banten Magnitudo 5,1 Dirasakan Sampai Jakarta
Namun, ada yang janggal dalam surat wasiat tersebut. Alih-alih memberikan harta warisan pada keluarga terdekatnya seperti ayah, ibu, atau saudaranya, Lili memilih untuk memberikan hampir seluruh hartanya kepada mantan kekasihnya yang dulu juga merupakan pacar pertamanya.
Dalam surat wasiat tersebut Lili memberikan rincian kekayaannya yang terdiri dari berbagai aset properti dan tabungan ribuan yuan miliknya. Dari berbagai kekayaannya tersebut, aset properti berupa satu rumah diberikannya kepada sang ibu yang telah merawat dan menjaganya hingga dewasa. Sedangkan hak pengelolaan sisa hartanya yang lain akan diberikan kepada mantan kekasihnya yang sekaligus jadi pacar pertamanya.
Meski terdengar sangat ganjil, namun ternyata ada sebuah kisah mengharukan dari keputusannya tersebut.
Baca Juga: Mardani Ali Sera: Pembangunan Bukit Algoritma Patut Jadi Perhatian
Baca Juga: Berdoa Tak Pernah Dikabulkan. Nah di Bulan Ramadan Ada Doa Mustajab. Kapan itu?
Lili memutuskan memilih mantan kekasihnya sebagai pengelola dan pemilik semua uang tabungannya kelak karena cinta pertamanya tersebut adalah pribadi yang memiliki pengaruh besar dalam hidupnya.
Selama keduanya menjalin hubungan, Lili merasa sang mantan adalah sosok yang mampu membuatnya tumbuh menjadi lebih dewasa. Dengan kebaikan dan perannya yang begitu vital dalam hidupnya, Lili memutuskan membalasnya dengan memberikan hak waris kepada mantannya tersebut.
Dirinya juga mengaku bahwa membuat surat wasiat adalah salah satu keinginan hidupnya ketika menginjak usia 30 tahun. Keinginan tersebut muncul karena ketika dirinya masih duduk di bangku SMP, keluarganya pernah mengalami sebuah tragedi yang menyesakkan dan membuatnya begitu terpuruk.
Dari situ dirinya percaya bahwa hidup adalah ketidakpastian. Menurutnya, kematian bisa datang secara tiba-tiba kepada siapapun dan di umur berapapun.
Dengan menulis surat wasiat tersebut, Lili mengaku saat ini merasa lebih tenang dan lega.***
