JURNAL MEDAN - Mantan CEO PSMS Medan, Idris, meminta Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi merombak pengurus klub jika ingin melihat tim kesayangannya main di Liga 1.
Gubsu selaku pembina PSMS diharapkan mau melakukan pembaharuan dengan menempatkan manajemen yang lebih baik lagi.
"Pak Edy Rahmayadi selaku pembina PSMS Medan harus segera mungkin mereformasi kepengurusan manajemen hari ini," kata Idris dikutip dari @kinantanupdate.
Menurut Idris, sudah banyak orang yang ingin melihat tim kebanggaan masyarakat Sumatera Utara bermain di Liga 1.
Namun selama ini kemampuan PSMS selalu terbentur dana. Idris mengatakan manajemen PSMS harus memiliki finansial yang cukup dan pintar mencari sponsor untuk membentuk tim yang ideal.
"Apalagi sudah memiliki finansial jago juga mencari sponsor, maka akan baiklah PSMS itu," jelas Idris.
Idris menambahkan jika hanya bermodalkan uang yang pas-pasan, maka akan sangat berat bagi PSMS untuk bisa bersaing dengan tim lainnya.
Apalagi PSMS bersaing dengan tim-tim yang sudah memiliki kekuatan finansial.
"Kalau hanya punya uang Rp5 miliar hingga Rp7 miliar, jangan mimpi mau naik kasta. Paling bisa hanya bertahan sajalah di kasta kedua sepakbola nasional," ungkap Idris.
Idris mencontohkan beberapa tim yang berhasil promosi ke Liga 1 musim depan semuanya sudah memiliki kekuatan finansial yang cukup besar untuk bisa bersaing dengan tim-tim papan atas.
"Contohnya kan bisa dilihat dari musim lalu, bagaimana tim-tim yang lolos itu memiliki finansial yang baik. Sebut saja Persis Solo, Dewa United dan Rans Cilegon," ujar Idris.
PSMS Medan gagal mendapatkan tiket promosi ke Liga 1 musim depan karena hanya bisa finis di 8 besar Liga 2 musim 2021.
Atas kegagalan tersebut, musim depan tim berjuluk Ayam Kinantan itu harus tetap bermain di Liga 2 yang merupakan liga kasta kedua sepakbola nasional. ***