JURNAL MEDAN - Banyak penggemar sepakbola kekinian mengenal Bhayangkara FC sebagai klub pertama yang memiliki ikatan batin dengan Polri.
Anggapan itu salah. PSMS Medan adalah klub pertama yang memiliki ikatan batin dengan korps Bhayangkara yang hari ini HUT 1 Juli 2022 yang ke 76 tahun.
Kenyataan ini diungkapkan pengamat sepakbola Sumut Indra Efendi Rangkuti yang memiliki arsip kedekatan tersebut.
Menurut dia, PSMS Medan dan Polri memiliki ikatan bathin dan historis yang kuat sejak pertama kali PSMS berdiri di tahun 1950-an.
"Salah satu pendiri PSMS pada 21 April 1950 adalah PO Polisi yang waktu itu diwakili oleh Bapak Sulaeman Siregar," kata Indra Efendi Rangkuti kepada Jurnal Medan, Jumat, 1 Juli 2022.
PO Polisi Medan merupakan klub amatir milik Polri yang bernaung sebagai anggota PSMS.
Dulunya, PO Polisi mampu menghasilkan banyak pemimpin dan pemain legendaris PSMS Medan.
Ketika PSMS Medan Juara Kejurnas PSSI tahun 1967, 1969, dan 1971, sosok yang menjadi Ketua Umum PSMS adalah M. H. Sinaga, seorang perwira Polri.
Indra menuturkan banyak dari pemain legenda PSMS yang berstatus perwira Polri seperti Ramli Yatim, Yusuf Siregar, Cornel Siahaan, Bachrum dll.
Kisah Sukses
Bulan April 1967 berlangsung putaran Final Suratin Cup di Jakarta. Pelatih PSMS waktu itu adalah legenda PSMS dan Timnas yang juga anggota Polri, Ramli Yatim.
Pada Suratin Cup 1967 ini PSMS tampil sebagai juara bersama dengan Persija karena pertandingan final imbang 0-0 di babak normal dan perpanjangan waktu.
Akhirnya, karena kondisi Stadion Menteng yang saat itu penerangannya kurang baik, maka diputuskan 6 Bulan pertama piala diboyong ke Medan.
Kemudian 6 bulan berikutnya piala diboyong ke Jakarta bersama Persija.
Keberhasilan skuad PSMS ini disambut meriah oleh masyarakat dan pecinta PSMS, baik di Jakarta maupun di Medan.
Salah satu sosok yang menyambut gembira keberhasilan ini adalah petinggi Polri Jenderal (Pol) Hoegeng.
"Hoegeng dalam beberapa literatur yang saya baca ketika bertugas di Medan pada pertengahan tahun 50-an dekat dengan PSMS," ujar Indra menjelaskan.
Kebetulan saat PSMS juara 1967, Ketua Umum PSMS adalah M.H Sinaga yang juga seorang perwira Polri dan pelatih Ramli Yatim juga personil Polri.
"Maka kemudian skuad PSMS Jr ini dijamu di kediaman Hoegeng," ujarnya.
Pada 10 September 1967 PSMS sukses meraih Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI 1967 setelah di Final mengalahkan Persib 2-0.
Ini adalah pertama kalinya PSMS menjadi Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI sejak berdiri pada 21 April 1950.
Kesuksesan ini disambut meriah oleh pendukung PSMS yang berada di Jakarta.
Salah satu tokoh yang memberikan penghormatan atas prestasi PSMS ini yaitu Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian RI (Kapolri) yaitu Jenderal Polisi Soetjipto Joedodihardjo.
"Cukup unik sambutan dari Kapolri ini mengingat Beliau bukan orang Medan dan Sumut serta dalam riwayat jabatannya tidak pernah bertugas di Sumut," ujar Indra.
Baca Juga: MENOLAK LUPA, PSMS Medan Plus Pernah Kalahkan Ajax Amsterdam di Stadion Teladan 47 Tahun Lalu
Bahkan Indra menilai bahwa PSMS Medan hingga saat ini masih layak disebut sebagai bagian dari keluarga besar Polri.***