JURNAL MEDAN - Saat ini PSMS Medan dikenal memiliki julukan Ayam Kinantan. Tahukah anda bahwa dulunya PSMS pernah dikenal sebagai The Killer?
Julukan "The Killer" itu datang dari era Ramli Yatim karena sering melibas tim-tim kuat dari luar negeri di Teladan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan pengamat sepakbola Sumut Indra Efendi Rangkuti.
Baca Juga: Kisah PSMS Medan Permalukan Ajax Amsterdam yang Baru Juara Liga Champions
"Dan memang julukan "The Killer" itu dari era Pak Ramli Yatim karena sering melibas tim tim luar negeri di Teladan," ujar Indra kepada Jurnal Medan, Selasa, 21 Februari 2023.
Sejarah telah mencatat bahwa PSMS sempat memiliki julukan The Killer dan sangat disegani lawan. Julukan ini populer pada 1954 hingga 1967.
Pada awal kiprahnya, PSMS Medan dapat dikatakan sebagai salah satu klub yang mengerikan.
Hal ini dibuktikan dengan beberapa klub luar negeri asal Austria, Hongkong, Belanda, Singapura, semua kalah oleh PSMS Medan.
Bahkan Ajax Amsterdam yang baru menjuarai Liga Champions juga pernah dikalahkan PSMS.
Raksasa Belanda tersebut terkapar 2-4 di Stadion Teladan, Medan. Sayangnya itu sejarah lama.
Baca Juga: Harapan Besar PSMS Medan Pada Erick Thohir, Liga 2 dan Liga 3 Bisa Bergulir Lagi
Dari sejarah itulah julukan "The Killer" PSMS Medan mulai berkumandang baik di Indonesia maupun luar negeri sebagai kesebelasan yang menjadi pembunuh para klub yang berkunjung ke Medan.
Pada saat itu, terdapat beberapa pemain bintang yang memang kental dengan sejarah PSMS Medan, seperti Ramlan Yatim, Ramli Yatim, Buyung Bahrum, Cornelius Sihaan, Yusuf Siregar, dan masih banyak lagi.
Di era Ramli Yatim PSMS tak Juara Kejurnas PSSI, tetapi skuad PSMS yang mewakili Sumut di PON sukses meraih Emas di gelaran PON 1953 dan 1957.
Kemudian ada 3 Legenda PSMS memperkuat Timnas di Olimpiade 1956 yaitu Ramli Yatim, Ramlan Yatim, dan M. Rasijd. Begitu hebatnya kualitas pemain PSMS ketika itu.
Di era The Killer pada 1967, PSMS sukses meraih Juara Kejurnas/Divisi Utama Perserikatan PSSI untuk pertama kali.
Saat itu bintang - bintangnya adalah Ronny Pasla, Yuswardi, Muslim, Sukiman, Zulham Yahya, Sunarto, Zulkarnaen Pasaribu, Ipong Silalahi, Sarman Panggabean, Tumsila dan lain-lain.
Dan pelatihnya waktu itu adalah Legenda The Killer PSMS era 50-an yaitu Yusuf Siregar dan Ramli Yatim.
Singkat cerita, di tahun 2018, PSMS Medan harus terdegradasi ke Liga 2. Ini membuat penggemar bersedih sampai saat ini.
Baca Juga: PSMS Medan Merasa Kena PRANK, Liga 2 Dihentikan Saat Memuncaki Klasemen, Latihan Selama Ini Sia-sia
Pada musim 2022/23, PSMS Medan telah menduduki posisi teratas Liga 2 Wilayah Barat dengan perolehan 16 poin.
Sayangnya, Liga di Indonesia tahun ini tidak ada promosi maupun degradasi. Sudah begitu, Liga 2 juga belum tahu kapan kembali dilanjutkan.***