Network
JURNAL MEDAN - Polemik penunjukkan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua, kini terus bergulir.
Terbaru, Menpora Zainul Amali membantah pihaknya yang melakukan penunjukkan. Melainkan Gubernur Papua yang juga merangkap sebagai Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua.
Kritik penunjukan Nagita Slavina menjadi ramai usai stand up komedian, Arie Kriting mengkritik penunjukan Nagita Slavina dan suaminya, Raffi Ahmad, sebagai Duta PON XX Papua.
Komedian 36 tahun ini pun juga menyatakan bahwa penunjukan Nagita Slavina sebagai DUta PON XX Papua dapat mengarah ke cultural appropriation. Arie juga menambahkan bahwa duta PON seharusnya perempuan asli Papua.
“Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua. Tapi kita juga menyadari bahwa kapabilitas Kak Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan,” lanjut @arie_kriting.
Menanggapi ramainya kritik tersebut, Menpora Zainul Amali meluruskan soal penunjukan Nagita Slavina sebagai ikon PON XX Papua yang menuai polemik publik.
Zainudin menegaskan bahwa penunjukan tersebut sepenuhnya menjadi keputusan Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) Papua.
Baca Juga: Anya Geraldine Cari Teman Olahraga, Netizen: Olahraga Pagi apa Malam Nih?
“Keputusan tentang penunjukan ikon PON Papua bukan oleh pemerintah pusat atau Menpora apalagi dikaitkan dengan presiden,” kata Zainudin dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat, 4 Juni 2021.
“Kami tidak tahu-menahu. Ini keputusan PB PON yang gubernurnya Papua, dengan kewenangan mereka memutuskan ikonnya Nagita Slavina,” ujar dia menambahkan.
Meski demikian, Zainudin memahami alasan PB PON yang memutuskan untuk menunjuk Nagita Slavina sebagai tokoh yang mempromosikan pergelaran olahraga multicabang itu.
Dengan menunjuk seorang publik figur seperti Nagita Slavina, Zainudin menilai itu dapat mendorong sosialisasi PON Papua agar semakin meluas ke seluruh masyarakat.
Baca Juga: Nagita Slavina Pakai Kaos Gambar Kucing Seharga Rp5,2 Juta, Netizen: HP Gua Sungkem
"Mungkin tujuannya kenapa memunculkan figur yang terkenal, supaya publikasi tentang PON Papua ini semakin masif," ujarnya.***
