JURNAL MEDAN - Yusra Mardini merupakan atlet asal Suriah yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 atas nama bendera IOC Refugee Olympic Team.
Atlet renang yang pernah menjadi korban konflik Suriah ini tidak menyerah untuk membuat prestasi, kini dia berhasil mengikuti Olimpiade Tokyo 2020.
Untuk sampai pada tahap ini, banyak kisah hidup yang dilalui Yusra Mardini. Ia melalui masa remaja saat situasi konflik Suriah pada tahun 2011.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, 17 Agustus 2021
Situasi yang semakin mencekam membuat Yusra Mardini pergi dari Negara Suriah dan niatnya semakin kuat saat dua rekannya meninggal karena bom yang menyerang fasilitas latihan atlet.
Atlet yang sekarang sudah menetap di pengungsian Jerman mengatakan saat itu saya gembira. Saya lega telah berada di Jerman memiliki saudara di samping saya. hanya itu yang saya inginkan.
Yusra Mardini yang mendapat perhatian penonton Olimpiade Tokyo karena memiliki paras cantik ternyata juga memiliki kisah perjalan hidup yang menginspirasi.
Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, 17 Agustus 2021
Kesuksesannya tampil di Olimpiade Tokyo 2020 bersama IOC Refugee Olympic Team ini karena dukungan sang ayah yang telah melatihnya mulai berumur 3 tahun.