Rizky Billar Batal Beli PSMS Medan, Suporter: Beli Klub dengan Sejarah dan Nama Besar Tidak Gampang

- 27 Januari 2022, 20:43 WIB
Rizky Billar Batal Beli PSMS Medan, Suporter Bersuara Menyatakan Beli Klub dengan Sejarah dan Nama Besar Tidak Gampang, Tidak Seperti RANS Cilegon FC
Rizky Billar Batal Beli PSMS Medan, Suporter Bersuara Menyatakan Beli Klub dengan Sejarah dan Nama Besar Tidak Gampang, Tidak Seperti RANS Cilegon FC /Instagram Rizky Billar

JURNAL MEDAN - Rizky Billar batal membeli klub PSMS Medan. Hal ini membuat suporter bersuara bahwa membeli klub dengan sejarah dan nama besar tidak gampang.

Rizky Billar pun menyadari hal tersebut. Menurut dia, membeli klub sekelas PSMS berbeda dengan membeli RANS Cilegon FC seperti yang dilakukan Raffi Ahmad.

"Beli tim kecil, namanya diganti, jadi besar kan," ujar Rizky Billar di kanal YouTube miliknya.

Baca Juga: Vietnam Dirujak Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Socceroos Masih Belum Aman

PSMS Medan sudah memiliki nama besar dan sejarah panjang hingga pernah menjadi klub terbaik Indonesia dan disegani hingga level Asia.

Saat kompetisi Perserikatan yang resmi berhenti di tahun 1994, Laskar Ayam Kinantan pernah juara nasional sebanyak 6 kali dan disegani periode 1970-an hingga 1980-an.

PSMS juga telah memiliki suporter yang mengakar. Sama seperti klub-klub besar dan bersejarah di Indonesia layaknya Persija, Persib, PSM Makassar, Persebaya, hingga Persipura.

Sementara itu, akun Instagram @kinantanupdate, salah satu akun yang dikenal sebagai suporter PSMS Medan menyatakan membeli klub kesayangan warga Medan dan Sumatera Utara tidak mudah.

Baca Juga: FIFA Matchday Indonesia vs Timor Leste Akan Berlangsung, Live di Indosiar, Kick Off Mulai Pukul 19.00 WIB

Ada aspek sejarah, suporter, hingga nama besar klub yang harus dijaga. Yang jelas potensi bisnis PSMS Medan pasti besar dengan kekuatan suporter yang dimiliki.

"Beli klub sejarah tidak gampang," tulis akun tersebut.

Sebelumnya tokoh sepakbola Sumatera Utara (Sumut) Idris SE mengatakan PSMS butuh manajemen yang profesional jika ingin bangkit dan kembali disegani.

"Jika manajemen PSMS Medan hanya punya duit Rp5 miliar sampai Rp7 miliar, maka jangan mimpi untuk main di Liga 1," ujar Idris pekan lalu.

Baca Juga: Makan Konate Akui Idolakan Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa, Ini Alasannya!

PSMS, kata dia, harus memiliki manajemen yang mampu mencari uang atau memperkuat pondasi finansial klub yang profesional secara bisnis.

Ia mengingatkan bahwa sepakbola profesional pasti bisa mencari pundi-pundi untuk membuat klub lebih berprestasi.

Sebut saja tim-tim Liga 2 musim ini yang berhasil promosi ke musim depan yakni Persis Solo, Dewa United, dan RANS Cilegon. Ketiganya memiliki pondasi finansial sangat kuat.

"Kalau hitung-hitungan saya, kurang lebih butuh Rp30 hingga Rp50 miliar lah jika memang PSMS mau berprestasi dalam semusim. Karena dengan finansial segitu, PSMS bisa memiliki pemain-pemain berkualitas," jelas Idris SE. ***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah